Di Dumai, IRT Terkapar Bersimbah Darah

Lawan Perampok, Tauke Getah Tewas

Lawan Perampok, Tauke Getah Tewas

PANGKALAN LESUNG (HR)-Aksi perampokan dan pembunuhan kembali terulang. Kali ini, yang menjadi korbannya adalah H Makruf (57), seorang tauke karet warga Pangkalan Lesung, Pelalawan. Ia tewas setelah berusaha melawan kawanan rampok yang menyantroni rumahnya, Jumat (3/4) dini hari kemarin sekitar pukul 03.30 WIB. Diduga, korban tewas akibat pukulan benda tumpul yang mendarat di bagian kepalanya.

Sebelum menjarah harta benda milik korban, para pelaku yang diduga berjumlah empat orang juga terlebih dahulu melumpuhkan sang istri, Ainum (38) yang kemudian diikat dan disekap. Dalam aksinya, para pelaku juga membawa sejumlah barang berharga milik korban seperti perhiasan dan uang tunai. Para pelaku juga sempat membawa kabur mobil korban, namun kemudian ditinggal begitu saja di jalan.

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, sebelum melancarkan aksinya, para pelaku terlebih dahulu memadamkan aliran listrik di rumah korban. Ketika itu, korban yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat dan tokoh adat Pangkalan Lesung itu, tengah tertidur lelap.

Namun saat aliran listrik mati, korban dan istrinya sudah terbangun. Keduanya sempat curiga dan langsung berjaga-jaga untuk mengantisipasi. Setelah mengetahui ada kawanan rampok yang mendatangi rumahnya, korban pun sempat melakukan perlawanan. Namun karena jumlah yang tak seimbang, korban pun akhirnya tewas. Diduga, ia tewas akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala.

Sementara sang istri yang juga berada di rumah, langsung dilumpuh. Mulutnya disekap dan tangannya diikat. Selanjutnya, pelaku menjarah harta benda dan barang berharga milik korban. Usai menjalankan aksinya, pelaku langsung kabur. Mereka juga sempat membawa mobil milik korban. Namun belakangan, mobil itu ditinggal begitu saja di jalan.

Peristiwa itu baru diketahui setelah istri korban, berhasil menyelamatkan diri dan kemudian melaporkan peristiwa itu ke pihak Kepolisian.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Pelalawan melalui Paur Humas Ipda M Sijabat, membenarkan terjadinya perampokan itu. Dikatakan, saat ini petugas di lapgan terus memburu para pelaku perampokan tersebut.

Dikatakan, menurut pengakuan sang istri, suaminya sempat melawan para pelaku. Korban Makruf akhirnya tewas diduga setelah terkena pukulan benda tumpul di bagian kepala.

"Istri korban diikat dan disekap," jelas Sijabat.

"Pelaku sempat membawa 1 buah tas warna hijau yang berisi uang tunai, namun berapa jumlah pastinya, belum bisa dipastikan. Kita masih seliki," tambahnya.

Sementara itu, M Nasib, tokoh pemuda setempat mengakui, peristiwa itu cukup membuat kaget warga. Pasalnya, kejadian itu sama sekali tak pernah diduga. Apalagi, sebelum kejadian itu, korban juga sudah dua kali mengalami aksi serupa. Perampokan kemarin merupakan yang paling sadis, karena ikut membuat korban meregang nyawa.

IRT Tewas di Dumai
Sehari sebelumnya, warga Kota Dumai juga dikagetkan dengan tewasnya Murayani (30), seorang ibu rumah tangga warga Jalan Sidorejo, Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan. Ia ditemukan tewas bersimpah daerah Rabu malam kemarin. Dari hasil visum, diketahui sejumlah tusukan senjata tajam mendarat di tubuhnya. Sebelum tewas, korban juga diduga sempat melakukan perlawanan.

Dikatakan Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bimo Ariyanto, pihaknya masih memburu tersangka pelaku. Sejauh ini, pihaknya telah memintai keterangan dari sejumlah pihak. "Kami masih selidiki kasus ini. Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan otopsi terhadap jasad Murayani," terangnya, Jumat (3/4) kemarin.

Selain itu, pihaknya juga terus mencari suami korban, yang diketahui telah menghilang sejak aksi pembunuhan itu terjadi. "Masih terus kita cari. Namun dari penuturan saksi, ketika perisitwa itu terjadi, suami korban tidak ada di dalam rumah," katanya.

Sedangkan mengenai spekulasi warga sekitar bahwa Murayani diduga tewas akibat dibunuh sang suami, Bimo belum bisa memastikan. "Kita tidak bisa memvonis begitu saja, itu baru penuturan warga sekitar. Kita gunakan azas praduga tak bersalah dulu. Yang jelas, kita konsen memburu dan melacak pelaku pembunuhan itu," tambahnya.

 Sedangkan mengenai luka korban sendiri, kata Bimo Ariyanto, korban mengalami luka cukup parah di beberapa bagian tubuhnya berkat tusukan benda tajam. Korban saat ditemukan sudah berlumuran darah mulai dari kamar tidur hingga ruang keluarga.

Saat ini beredar kabar, korban dan sang suami diketahui sering bertengkar sebelumnya. Tetangga sekitar juga sering mendengar keduanya terlibat cekcok. "Saya sempat mendenggar keributan antara mereka berdua. Sebab, kejadian keributan antara rumah tangga korban sendiri sudah sering kami dengar," ungkap salah seorang tetangga. (zol, zul)