JAKARTA (HR)- Intel selama ini dikenal sebagai produsen yang berkecimpung di industri komputasi, seperti halnya banyak produksi piranti prosesor. Pangsa pasarnya kini diperluas dengan mendukung pertumbuhan pita lebar atau broadband di Indonesia.
"Intel sangat konsentrasi dengan broadband karena hal itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu pendidikan, kesehatan dan tentu saja dapat menopang industri lokal sehingga dapat meningkatkan ekonomi," ujar VP World Ahead Program, John E. Davies, di Jakarta, baru-baru ini.
Bicara soal peningkatan ekonomi, berdasarkan data World Bank, setiap penetrasi broadband 10 persen maka akan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) sebanyak 1,38 persen. Ada korelasi pertumbuhan broadband dengan meningkatnya perekonomian, kualitas pendidikan, dan pendapatan negara.
Sementara jika ditengok berdasarkan data IDB, lanjut Davies, setiap penetrasi broadband 10 persen di Amerika Latin dapat meningkatkan GDP sekira 3,2 persen dan produktivitas sekira 2.6 persen. “Hal tersebut sejalan dengan misi Intel agar semua orang dapat terhubung dengan teknologi,” tambahnya.
"Misi Intel secara keseluruhan bagaimana kita bisa menghubungkan semua orang dengan teknologi,” papar Davies lagi.
Bentuk dukungan Intel terhadap pertumbuhan broadband itu sendiri meliputi aksesibilitas, koneksi, training, dan konten. Dalam bentuk training, Intel telah memiliki trainer sebanyak 90 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.(okz/ara)