Sepanjang Maret

Riau Alami Inflasi 0,01 Persen

Riau Alami Inflasi 0,01 Persen

PEKANBARU (HR)- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat sepanjang Maret 2015, Riau mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad mengungkapkan, deflasi dihitung dabungan tiga kota di provinsi Riau dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 118,40.

Sementara, ingkat deflasi tahun kalender Januari sampai Maret sebesar 6,17 persen. Dijelaskannya, dari 3 kota IHK di provinsi Riau, 2 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,06 persen, diikuti Pekanbaru 0,03 persen, sedangkan Dumai mengalami inflasi sebesar 0,13 persen.

"Deflasi Riau bulan Maret 2015 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,36 persen dan kelompok sandang sebesar 0,05 persen," terang Mawardi.

Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,28 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen. "Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabe merah, daging, ayam ras, telur ayam ras, beras, cabe hijau, angkutan udara, ayam hidup, cabe rawit, emas, perhiasan, jeruk, semangka, tarif listrik, dan buncis," terang Mawardi.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK ada 14 kota yang mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen, diikuti Bungo sebesar 0,68 persen dan Meulaboh sebesar 0,64 persen. "Sedangkan, deflasi terendah terjdi di Kota Padang Sidempuan dan Medan masing-masing sebesar 0,01 persen," pungkas Mawardi.(rud)