114 Koperasi tak Lagi Aktif di Inhu

114 Koperasi tak Lagi Aktif di Inhu

RENGAT(HR)-Dari 334 koperasi yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Indragiri Hulu, ternyata ada 114 koperasi yang tak aktif. Ketidakaktifan koperasi tersebut dinilai tak lengkapnya pengurus koperasi, keaktifan para anggota menunaikan kewajiban, serta rutinitas koperasi melakukan Rapat Akhir Tahun (RAT).

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Inhu, Selamat, Selasa (31/3). Sementara itu, dari 334 koperasi yang terdata tersebut, hanya lebih kurang 76 koperasi yang aktif melakukan RAT secara rutin. Secara aturannya, setiap koperasi harus melakukan RAK setiap akhir tahun. "Kalau koperasi tidak melakukan RAK secara rutin maka anggota yang akan dirugikan," ungkap Kadis Koperasi dan UMKM Inhu Selamat.

Menurutnya, sejumlah koperasi tersebut terkendala melakukan RAT oleh karena tidak adanya petugas mengaudit keuangan koperasi tersebut. Dikatakan, buat mengaudit keuangan koperasi itu tak mudah dan tidak banyak juga yang bisa melakukan, makanya koperasi itu kesulitan memberikan laporan akhir tahun. Bahkan sebagian koperasi menggunakan jasa auditor melakukan audit koperasi dengan biaya yang cukup mahal.

Selain itu, kendala yang berikutnya permodalan koperasi. Menurut Selamat, jalan bagi koperasi untuk mendapatkan modal terbilang cukup besar. "Di bank itukan ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR red) seharusnya koperasi bisa memanfaatkan itu," tuturnya. Namun permasalahan dalam pemberian pinjaman tersebut juga terkendala masalah kepercayaan terhadap koperasi. Berdasarkan sejumlah pelanggaran yang ditemukan tersebut, Dinas Koperasi dan UKM mengaku kesulitan dalam memberikan sanksi tegas terhadap koperasi yang tak berjalan tersebut.
 
Ia menjelaskan, pembekuan bisa saja dilakukan dengan mengajukan permohonan ke Kementerian Koperasi. "Kalau mau dibekukan badan hukumnya, harus disampaikan ke Kementerian karena izinnya bukan dari Bupati," tegasnya. Selain itu pihaknya juga telah melakukan pembinaan terhadap sejumlah anggota dan pengurus, guna menghidupkan kembali koperasi. Dalam pembinaan tersebut terdapat beberapa item yang menjadi fokus, yakni pelatihan manajemen. (eka)