Herliyan: Masyarakat Agamis Modal Pembangunan

Herliyan: Masyarakat Agamis Modal Pembangunan

DURI (HR)–Dalam pembukaan MTQ di Mandau, Bupati Bengkalis mengatakan,masyarakat agamis adalah modal pembangunan. Hal ini  salah satu prasyarat yang  menentukan keberhasilan pembangunan.


“Masyarakat agamis itu adalah masyarakat yang taat kepada hukum, mempunyai toleransi yang tinggi terhadap sesama, serta mencintai lingkungan. Keharmonisan dan kesejahteraan hidup akan lebih mudah diwujudkan di tengah-tengah masyarakat yang agamis,” ujar Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh ketika membuka  Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-41 tingkat Kecamatan Mandau di halaman Gedung Lembaga Adat Melayu Riau Mandau di Kelurahan Batang Serosa, Duri, Minggu (29/3) malam.


Dijadikannya MTQ ke-41 Mandau sebagai titik tolak titik tolak dalam mewujudkan masyarakat yang agamis, harmonis dan sejahtera, merupakan bukti bahwa umat Islam di mandau menyadari dan memahami, bahwa hanya dengan amar makruf dan nahi mungkar, keharmonisan dan kesejahteraan hidup di dunia yang dibangun sesuai dengan nilai-nilai dalam Al Quran dapat diwujudkan dan merupakan sebuah keniscayaan.

‘’Lebih-lebih bila dikaitkan posisi strategis Mandau yang berada di jalur lintas Timur Sumatera yang padat dan ramai, kondisi sosial budaya masyarakat yang multi etnis dan beragam bangsa, serta kompleksitas permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini, pemilihan tema tersebut sangat tepat,” ujar Bupati.

Di bagian lain, sesuai makna hakiki pelaksanaan MTQ, Herliyan berharap umat Islam di Mandau terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pengetahuan, pemahaman dan pengamalan isi kandungan Al Qur’an.

“Kemudian menjadi golongan yang senantiasa menyeru pada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Karena sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 104 golongan yang demikian adalah orang-orang yang beruntung,” pesan Herliyan.

 Meriah
Pembukaan MTQ berlangsung meriah, disaksikan ribuan pasang mata. Sebanyak 300 kafilah dari 24 desa dan kelurahan ambil bagian.

 Pada kesempatan itu, Bupati mengajak umat Islam untuk menjadikan pelaksanaan MTQ sebagai momentum untuk menjadikan gemar membaca Al Quran sebagai budaya dan salah satu kebutuhan.

“Karena dan sebagaimana ayat pertama yang diturunkan Allah SWT, membaca Al Quran adalah pintu utama yang akan mengantarkan setiap umat Islam ke pintu pengetahuan, pemahaman dan pengalaman nilai-nilai dan ajaran yang terkandung dalam Al Quran dengan baik dan benar,” ujar Bupati.

Dalam rangka menjadikan gemar membaca Al Quran, Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah mencanangkan dua program. Yaitu magrib mengaji dan Kabupaten Bengkalis Sehari Khatam Al Quran.

“Jika magrib mengadi sudah dicanangkan sejak tahun 2011, untuk proram kedua ini, telah dicanangkan ketika pembukaan MTQ XI tingkat Kecamatan Siak Kecil di Desa Tanjung Damai pada Sabtu (21/3) malam pekan lalu,” ujar Bupati.

Ketua Harian Lembaga Tilawatil Quran (LPTQ) Bengkalis, H Arianto yang juga hadir dalam pembukaan MTQ ke-41 Mandau menegaskan, lembaga yang dipimpinnya itu mendukung sepenuhnya kedua program tersebut.

“Sebagaimana program magrib mengaji, LPTQ siap menyukseskan program Kabupaten Bengkalis Sehari Khatam Al Qur’an yang sudah dicanangkan Bupati Bengkalis tersebut”, tegas Arianto.

Selain Ketua DPRD H Heru Wahyudi, Wakil Ketua DPRD Kaderismanto, hadir juga dalam pembukaan MTQ Sekretaris Daerah H Burhanuddin, Kepala Kantor Kementerian Agama Bengkalis H Jumari dan Camat Mandau H Hasan Basri. (adv/humas)