Kubah Masjid Raya Rimba Melintang ROBOH

"Kemungkinan Besi dan Campuran Semen tak Sesuai"

RIMBAMELINTANG (HR)- Kubah besar Masjid Raya Al Munawwarah Kecamatan Rimba Melintang Roboh. Belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun menurut Ketua MUI Rohil, Wan Ahmad Syaiful, mungkin diakibatkan ketidaksesuaian antara besi dan campuran semen.

Robohnya bangunan kubah dan atap mesjid menghebohkan masyarakat. Pasalnya, tempat beribadah yang biasanya dikunjungi ribuan kaum muslimin itu, merupakan bangunan vital yang selama ini membanggakan bagi warga kecamatan Rimba Melintang.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir, Wan Ahmad Syaiful saat dimintai tanggapannya Minggu (29/3) mengatakan, jika menilai kondisi bangunan, besar kemungkinan rencana dan pelaksanaan kontruksi bangunan tidak sesuai.

Dikatakan, diperkirakan tiang-tiang masjid tidak mampu menahan besar dan beratnya kubah sehingga menyebabkan bangunan ambruk. "Kejadian itu merupakan musibah karena perbuatan manusia dan atas izin Allah SWT. Inilah kalau pekerjaan diserahkan kepada orang yang tidak ahlinya maka tunggulah hari-hari kehancurannya," ujarnya.

"Kita melihat dari terjadi penyimpangan. Dari rencana karena berkemungkinan besi, campuran semen tidak sesuai. Apalagi sebelumnya terkabar isu setiap bangunan mesjid kecamatan, dananya dipotong atau dikorupsi. Untuk itu perlu diselidiki,'' kata Wan.

Menurut warga Ahmad Jais, dihubungi Sabtu (28/3) melalui selulernya membenarkan kalau kubah Masjid Raya Al Munawwarah Rubuh.

Kejadinnya, Jumat (27/3) usai salat Isya, sekira 15 menit setelah jamaah pulang, dan saat itu tidak ada jamaah di dalam masjid, maka rubuhlah kubah tersebut.

“Yo, malam tadi kira-kira jam lapan (pukul 20.00 WIB, red). (Ada yang meninggal pak) ndak. (Sebelum roboh banyak orang salat ya) ado juo, orang pas udah balik, ado lebih kurang 15 menit lah (di mana orang salat lagi) ndak tahu, ado saudaro meninggal pulo kan,” kata Ahmad Jais.

Terkait masalah tersebut, Camat Rimba Melintang, Syamzani dihubungi Sabtu (28/3) sekira pukul 16.28 WIB belum dapat dikonfirmasi.(grc/rtc)