Hujan Iringi Pemakaman Lee Kuan Yew

Hujan Iringi Pemakaman Lee Kuan Yew

SINGAPURA (HR)- Kepergian mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew, ternyata tidak hanya ditangisi warga Singapura. Alam seakan ikut berkabung atas wafatnya bapak pembangunan Singapura tersebut.

Ini terlihat dalam siaran langsung prosesi pemakaman Perdana Menteri pertama Singapura tersebut yang ditayangkan www.rememberingleekuanyew.sg, Minggu (29/3).
Saat ini, hujan deras turun saat iring-iringan jenazah tengah menuju University Cultural Centre. Meski demikian, derasnya hujan ternyata tidak menyurutkan semangat warga Singapura untuk dapat melihat Lee Kuan Yew dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Seperti diberitakan, prosesi pemakaman Lee Kuan Yew menuju University Cultural Centre Singapura akan melewati beberapa tempat-tempat bersejarah yang dinilai mempunyai kenangan tersendiri bagi mendiang Lee Kuan Yew.
Sebelumnya, sekira 450 ribu warga Singapura berkunjung ke Gedung Parlemen Singapura untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Lee Kuan Yew. Seluruh warga merasa sangat kehilangan sosok tokoh paling berpengaruh di Singapura itu.
Bill Clinton dan Jokowi Turut Hadir
Proses pemakaman Perdana Menteri  pertama Singapura, Lee Kuan Yew dilaksanakan kemarin
Untuk itu turut pula sejumlah pemimpin negara terlihat hadir dalam prosesi pemakaman bapak pembangunan Singapura yang dilaksanakan di University Cultural Centre Singapura.
Presiden Indonesia Jokowidodo dan istrinya Iriana turut menghadiri prosesi pemakaman tersebut. Selain itu turut hadir mantan Presiden Amerika Barack Obama dan pemimpin lainnya menyaksikan prosesi pemakaman Lee Kuan Yew, seperti dilaporkan Asia One, Minggu (29/3), yakni Perdana Menteri Shinzo Abe (Jepang), Perdana Menteri Tony Abbott (Australia), Perdana Menteri Thongsing Thammavong (Laos), Raja Abdul Halim Mu’adzam Shah (Malaysia), Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam), Perdana Menteri Hun Sen (Kamboja), Gubernur David Johnston (Kanada),Perdana Menteri Narendra Modi (India), Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuk (Bhutan), Presiden Reuven Rivlin (Israel), Perdana Menteri Karim Massimov (Kazakhstan), Presiden U Thein Sein (Myanmar), Gubernur Jerry Mateparae (Selandia Baru), Presiden Senat Franklin Drilon (Filipina), Wakil Presiden Li Yuanchao (Cina), Presiden Park Geun-hye (Korea Selatan), Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani (Qatar), Wakil Perdana Menteri Pertama, Igor Shuvalov (Rusia), Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha (Thailand), Sekretaris Pertama, William Hague (Inggris)dan Perdana Menteri Nguyen Tan Dung (Vietnam).(okz/ant/ivi)