Blok Cepu Siap Produksi Penuh

Menteri ESDM Langsung Cek Naik Helikopter

Menteri ESDM Langsung Cek Naik Helikopter

Jakarta(HR)-Menteri ESDM Sudirman Said telah langsung terbang ke Blok Cepu di Jawa Timur menggunakan helikopter, untuk mengecek langsung kondisi blok minyak dan gas bumi yang akan menyumbang 20% produksi minyak nasional tersebut. Blok Cepu yang dikelola oleh Mobil Cepu Ltd sudah hampir 95% selesai pengerjaannya, mulai dari proyek engineering, procurement, construction (EPC) I hingga EPC V.

"Saya mendapat kabar bila proyek Cepu ini sudah 95% selesai. Makanya kita langsung cek karena ingin menyakinkan target lifting minyak 825.000 barel per hari (bph) tahun ini dapat tercapai," ujar Sudirman Said dalam jumpa pers di kantor pusat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Gedung Wisma Mulia, Jakarta, Kamis (26/3).

Sudirman mengatakan, produksi dari Cepu ini sangat penting. Bila sudah produksi penuh, blok ini akan menyumbang 20% produksi siap jual atau lifting minyak nasional.

"Makanya kita langsung balik dan menyampaikan malam ini ke rekan-rekan, karena kita ingin mengawal proyek penting ini agar jangan sampai terganggu," ucap Sudirman.

Ditemani Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Plt Dirjen Migas IGN Wiratmaja Pudja, dari atas langit mereka mengecek seluruh kesiapan Blok Cepu. Usai mengecek kondisi rill Blok Cepu, Sudirman langsung kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur) dan langsung menuju kantor SKK Migas untuk menggelar konferensi pers.

Dalam pemaparannya, Sudirman juga melihatkan video kondisi Blok Cepu dari atas udara yang direkam langsung oleh Kepala SKK Migas.

"Kabar mengembirakan, awal April tahun ini Cepu sudah dapat lifting minyak sebanyak 600.000 barel. Kapan menjadi lifting nasional, tergantung Pertamina selaku pembeli," ucap Sudirman.

Sudirman menambahkan, selama proyek ini berlangsung sudah mencapai 75 juta jam kerja dan tidak sama sekali ada insiden fatal. Kemudian, proyek ini telah mempekerjakan dan memberikan keahlian baru kepada sekitar 10.000 warga sekitar Bojonegoro, Jawa Timur.

"Menggandeng 600 sub kontraktor, penggunaan rig (alat bor) buatan dalam negeri, dan dioperasikan anak usaha Pertamina yakni PDSI. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60% lebih," tutur Sudirman. (dtf/ivi)