Rumah Toke Sawit Ludes Terbakar

Api Menyambar Bensin di Depan Rumah

Api Menyambar Bensin di Depan Rumah

TUMANG (HR)-Rumah toke buah sawit, Saman (50) rata dengan tanah akibat keganasan si jago merah, Kamis (26/3) sekitar pukul 08.30 WIB. Dalam hitungan menit, api membakar rumah dan seluruh isinya. Bahkan rumah Tumin yang bertetangga dengan Saman juga terjilat api.

Musibah ini datang tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya. Saat itu pemilik rumah menjual bensin eceran pada pengendara sepeda motor.

Tidak ada seorangpun yang menyalakan rokok di sana, dan listrik tidak nyala. Tiba-tiba api datang menyambar bahan bakar bensin yang terletak di bagian depan rumah. Menyadari hal itu, istri Saman, Emi langsung berteriak meminta pertolongan pada warga setempat.

"Saat itu juga warga setempat langsung datang mencoba memadamkan api dengan peralatan yang ada. Pompa doorsmer dibawa ke sini, Robin dan alat pemadam dari perusahaan.

Sayangnya api cepat besar, dalam hitungan rumah ini sudah habis, kami tidak sempat menyelamatkan isi rumah," terang Tumin.

Saat peralatan lengkap tiba, keganasan api sudah tidak bisa dibendung. "Apinya besar, memang tidak sampai ke rumah saya, namun panasnya membuat dinding dan atap rumahsaya keluar bara dan api, masyarakat berhasil memadamkan dari dalam," terang Tumin.

Syok

Saat kejadian, Saman sedang mengantarkan buah sawit ke Pabrik Kelapa Sawit yang ada di Kecamatan Dayun. Yang tinggal di rumah hanya Emi dan putranya Udin, sementara putrinya Saman, Yuni sedang mengajar di MTS desa setempat.

"Mendapat kabar, saat itu juga Yuni pulang, melihat rumah sudah rata ia syok, lemas dan langsung angkat warga ke rumah Ramiono," terang Tumin.

Hal yang sama juga dialami Emi, akhirnya keduanya dibawa mengungsi ke rumah Ramiono. "Kalau orang semuanya selamat, cuma Udin kakinya terbakar, ia berusaha masuk rumah memadamkan api, mungkin tersenggol jerigen bensin," terang Tumin.

Pantauan lapangan, sekitar pukul 10.00 WIB, rumah semi permanen itu sudah menjadi arang dan debu. Pohon yang ada disekelilingnya layu. Sementara rumah Tumin dindingnya tampak hitam bekas terbakar, sebagian atap berbahan asbes juga ikut pecah-pecah.

Di halaman rumah yang sudah rata itu terlihat tumpukan buah sawit dan perlengkapan muat buah, seperti timbangan dan tojok.

Tampak warga masih ramai berkumpul di lokasi kejadian. Camat Siak Wan Syaiful Effendi dan Penghulu Kampung Tumang, Muhammad Taher meninjau dan berbincang dengan warga.

Sebagian warga berupaya mencongkel-congkel debu, berusaha mencari barang yang masih bisa diselamatkan atau penting bagi korban. Namun, yang ditemukan hanya ijazah dan surat tanah yang sudah separuh terbakar.***