Dua Bulan Selat Guntung Kekeringan

Warga Ambil Air di Masjid

Warga Ambil Air di Masjid

SELAT GUNTUNG (HR) - Masyarakat Kampung Selat Guntung dua bulan mengalami kesulitan air bersih. Mereka terpaksa mengambil air sumur cincin di Masjid Al-Hidayah, baik untuk keperluan minum, memasak dan keperluan rumah tangga lainnya.

Hal ini disampaikan Nizam, Sabtu (22/3) saat mengambil air di masjid tersebut. Ia mengaku saat ini sumur di masjid itu sudah tekor, diambil 3 orang saja maka sumur kering. "Ya kayak gini lah bang, tapi cepat terisi. Setengah jam kita diamkan nanti udah ada lagi," kata Nizam. Masyarakat tidak mengenal waktu, kadang mengambil air di siang hari dan ada juga malam. "Sebagian ngambilnya siang, malam ada juga. Pakai jerigen kami mengangkut air," kata Nizam.

Pantauan lapang, sekitar pukul 16.30 WIB, tampak selain mengambil air, sebagian warga ada juga mengisi untuk patut diri atau mandi. Berbekalkan handuk dan sabun, mereka datang menuju wc masjid.

Penghulu Kampung Selat Guntung Munir membenarkan hal itu, ia bahkan menceritakan kadar air di kampung yang terletak di pesisir sungai Siak ini. "Pakai sumur bor juga susah, airnya masin. Tapi terpaksa dipakai, karena tidak ada air lain lagi, meski peralatan rumah cepat karat," kata Munir.

Saat kedatangan anggota DPRD Siak, Syamsurizal reses, Munir mengadukan penderitaan masyarakatnya soal kesulitan air bersih ini. Ia berharap, wakil rakyat yang datang bisa menyampaikan pada pemerintah untuk membuat jasa air bersih untuk masyarakat.

"Kecamatan Sabak Auh Wilayahnya luas, meski hanya 4 kampung. Kalau bisa, kami mengusulkan pembanguan 2 PDAM di kecamatan Sabak Auh, 1 PDAM untuk 4 kampung," usul Munir. Syamsurizal mengatakan, apa yang disampaikan warga akan ditampung, apalagi soal air bersih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. "Informasinya masalah air bersih akan dibangun oleh Pemerintah Pusat, pemerintah Daerah membantu jaringan hingga sampai ke rumah warga. Nanti kita bicarakan dengan Pemerintah Daerah," kata Politisi Partai Demokrat itu. (lam)