PEMANFAATAN SAMPAH

Kulit Pinang Jadi Bunga Indah

Kulit Pinang Jadi Bunga Indah

PUSAKO, RIAUMANDIRI.CO - Inilah kreatifitas ibu-ibu PKK dusun Sungai Pinan Kampung Koto Ringin, mengemas sampah kulit pinan menjadi hiasan yang indah.

Bahkan sekilas tidak terlihat kalau itu kulit pinang. Kerajinan ini dipamerkan pada stand bazar kecamatan Mempura di MTQ tingkat Kabupaten Siak XV di kecamatan Pusako.

Bahan yang digunakan sangat sederhana, kulit pinang, upih (pelepah pinang), biji buah karet (getah) dan batang kayu Senduduk. Bagi masyarakat di kampung, bahan itu sangat mudah didapat, khususnya kampung Koto Ringin yang kini masih banyak batang karet dan pinang.

Perpaduan warna coklat dan abu-abu dari tangkai, daun, bunga dan kelopak bunga membuat bunga hias itu mengusik perhatian pengunjung, mengamai biji karet yang menjadi kelopak bunga ditengah kulit pinang yang dimekarkan.

"Dari buah pinang yang sudah kering, dikocak sudah bunyi isinya. Buah pinang itu ditokok hingga mekar, lalu dirangkai dengan kayu senduduk, upih dan biji getah," kata Yandri seorang penunggu stand.

Warna asli dari bahan itu tidak dirubah, agar lebih berkilau, usai di rangkai bunga hias itu dipernis. Cara menyemburkan pernisnya juga tidak rata, terkesan seni di sana. (lam)