Musim Kemarau, Air Isi Ulang Laris

Musim Kemarau, Air Isi Ulang Laris

Dampak kemarau panjang sejak dua minggu terakhir ini, mengakibatkan ratusan sumur warga Balam dan Baganbatu kering. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat menggunakan air isi ulang, demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Selain harus memenuhi kebutuhan sembako, di musim kemarau ini, warga harus merogoh kocek yang lebih besar lagi untuk keperluan kebutuhan masak dan mencuci. Seperti yang diungkapkan salah satu warga Baganbatu Misran, ia terpaksa mengeluarkan uang tambahan untuk keperluan masak dan mencuci.

Karena untuk memenuhi keperluan sehari-hari sejak musim kemarau ini, ia dan keluarga terpaksa menggunakan air isi ulang, dengan harga Rp3.000 sampai Rp4.500 per galon, sementara untuk kebutuhan sehari-hari ia harus membeli 5 sampai 7 galon.

"Jika kemarau panjang hingga sebulan atau dua bulan, tentu sangat memengaruhi keuangan keluarga. Satu minggu ini, uang pengeluaran untuk membeli air galon capai Rp300.000. Kalau orang mampu, kondisi kemarau tidak ada masalah, tapi kalau kita bermasalah," keluhnya kepada Haluan Riau, Kamis (18/3).

Di sisi lain, kemarau panjang menjadi keburuntungan bagi pengusaha depot air minum. Air galon sangat laris di pasaran, sejak musim kemarau. Bahkan para pemilik galon mengaku memperoleh omset keuntungan mencapai 5 sampai 10 juta per bulan atau naik 100 persen yang dari biasanya hanya memperoleh omset 3 hingga 4 juta.

Seperti yang dikatakan Andut, pimilik depot Moha Baridh di Balam KM 15 ini mengaku, sejak musim kemarau yang melanda di Kabupaten Rohil, depotnya mengalami keuntungan hingga 100 persen. Terkadang, air galon depot miliknya tidak tertampung dengan kebutuhan warga yang meningkat.

"Memang, sejak musim kemarau keuntungan kita meningkat, bahkan capai 100 persen, di satu sisi kita beruntung dan bersyukur, namun di sisi lain kita juga prihatin dengan kemarau ini. Namun demikian kita berharap kemarau ini cepat berakhir," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan salah satu pemilik depot lainya Sehat Sinulingga, dirinya mengaku sejak musim kemarau ini, air galon sangat laris, sehingga omset penjualan mening-kat hingga 70-90 persen.

"Alhamdulilah, musim kemarau ini membawa berkah tersendiri buat kita. Pemesan air galon meningkat dari hari biasanya," tukasnya. ***