Antisipasi Jabatan Kosong, Pansel Siapkan Dua Alternatif

Antisipasi Jabatan Kosong, Pansel Siapkan Dua Alternatif

PEKANBARU (HR)-Panitia seleksi pejabat tinggi pratama Pemprov Riau menyiapkan dua alternatif untuk posisi yang kurang diminati pelamar. Langkah ini dilakukan agar posisi yang kurang peminat itu, tetap bisa terisi.

Sejauh ini, staf ahli gubernur bidang hukum dan politik, merupakan jabatan yang minim pelamar.
 
“Kita sudah siapkan dua alternatifnya," ungkap Ketua Pansel, Muchtar Achmad, usai hearing dengan Komisi A DPRD Riau, Rabu (18/3).

Alternatif pertama, Pansel akan membuka pendaftaran kembali bagi pejabat yang menginginkan jabatan staf ahli yang dimaksud. Pendaftaran kembali tersebut, tentunya setelah kerja Pansel saat ini sudah selesai dilaksanakan.

Alternatif kedua, saat tes wawancara pejabat yang mengikuti seleksi saat ini akan ditanyakan juga, apakah minat juga dengan jabatan staf ahli bidang hukum dan politik atau tidak. "Kalau banyak yang berminat, maka akan kita ranking nantinya, kita putuskan satu nama dari yang berminat,” sebutnya.

Selain itu tegas mantan Rektor UR ini, tugas Pansel akan selesai sampai akhir bulan Maret ini. Direncanakan, awal bulan April hasil tesnya sudah berada di tangan Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Soal Mudah
Sementara itu, pada hari pertama pelaksanaan ujian kompetensi pejabat eselon II Pemprov Riau yang berlangsung Rabu kemarin, berjalan lancar. Sejumlah pejabat yang mengikuti ujian mengaku, soal-soal yang dikeluarkan tidak begitu sulit dan bisa dijawab dengan mudah.

Seperti yang disampaikan oleh  menurutnya ujian dari kepolisian yang terdiri dari empat kategori, seperti ujian Psikometri, intray, lgd, dan wawancara, tidak lebih dari kemampuan pribadi, dan psikologi dari pejabat itu sendiri.

"Soalnya lumayan, saya melihat ujian ini lebih kepada psikologi kita. Alhamdulillah bisa dijawab," terang Direktur keuangan RSUD Pekanbaru, Fahmizal.

Hal senada juga dilontarkan salah seorang pejabat eselon III di Dispora Riau, Sanusi Anwar. Ia mengatakan, tidak ada soal yang sulit. Karena semua merupakan soal yang telah dijalani, kemudian lebih kepada persoalan yang harus diselesaikan dengan sebuah solusi.

"Tidak sulit menjawabnya, hanya kita diberikan pilihan terhadap soal yang jawabannya hampir sama. Jadi karena sudah terbiasa yah bisa saja menjawabnya," kata Kabid Pembinaan Dispora Riau ini.

Sementara itu, dari keterangan dari assesor ujian asesmen dari Polda Riau, mengatakan, soal-soal ujian asesmen ini dibuat oleh tim assesor, baik dari Polda Riau, dan juga dari Mabes Polri. Ada 13 kompetensi ujian yang diisi peserta, di antaranya, integritas, perencanaan analisis, konseptual, pengorganisasian, peraturan ketaatan, kepemimpinan, membimbing, komunikasi lisan dan tulis, mencari informasi.

"Mereka semua diuji dengan empat metode, jadi kita bisa melihat secara  kualitas dan kuantitatif. Kita diberi waktu selama lima hari, sebelum tim pansel melaksanakan ujian yang lain," terang Novian, salah seorang tim assesor dari Polda Riau. (nur)