Kematian Ikan di Sungai Juragi

BLH Diminta Serius Mengungkapnya

BLH Diminta Serius Mengungkapnya

TAMBUSAI UTARA (HR)- Warga masyarakat Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, berharap Badan Lingkungan Hidup serius dalam mengusut kasus kematian ribuan ikan yang terjadi di Sungai Juragi, Sabtu (7/3) lalu. Pasalnya kematian ikan di Sungai Juragi ini terjadi berulang kali.

Hal itu disampaikan Abdul Karim, Ketua RW 07, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai, Minggu (15/3), menindaklanjuti hasil sample air yang diambil BLH bersama warga pasca kematian ribuan ikan di Sungai Juragi belum lama ini. Dia menduga kematian ikan tersebut disebabkan akibat limbah.

“Saya menduga kematian ribuan ikan akibat limbah. Namun apakah limbah itu berasal dari PT Merangkai Arta Nusantara (MAN) kita tidak menuduh. Hanya saja perusahaan yang beroperasi di kawasan Sungai Juragi itu hanya PT MAN. Yang jelas, selaku KT RW 07 sangat berharap kasus ini diungkap. Karena sejak kematian ikan ini warga mulai takut mandi ke sungai. Lagi pula kematian ikan ini sudah sering,” ujar Abdul Karim.

Menurut Abdul Salim, sejak kematian ribuan ikan tersebut warga sudah mulai takut untuk mandi ke sungai. Mereka takut air sungai berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Selain itu lanjut Abdul Karim, kondisi air sungai Juragi saat ini sudah mulai berubah warna. Kalau sebelumnya jernih sekarang agak keruh dan sedikit berbau. Apa penyebabnya tentu perlu penelitian obyektif yang dilakukan tim dari BLH Rohul.

“Jadi, kematian ribuan ikan ini langsung kita laporkan ke BLH Rohul dan staf BLH juga sudah turun ke lapangan untuk mengambil sampel di hulu dan hilir sungai. Mereka juga mengambil sampel di kolam milik PT MAN.

Mudah-mudahan BLH Rohul, serius mengungkap kasus ini karena kematian ikan ini tidak hanya sekali dua kali tapi sudah sering. Meski demikian jika hasil lab-nya nanti positif, BLH Rohul harus tegas dalam bertindak dalam rangka memberikan efek jera,” tutup. (rtc/esi)