Waspada Ikan Asin Berformalin di Pekanbaru

Waspada Ikan Asin Berformalin di Pekanbaru

PEKANBARU (HR)-Anda sering mengkonsumsi ikan asin??? Sepertinya anda harus senantiasa waspada dan menaruh curiga kepada pedagang-pedagang yang berbuat curang. Apalagi jika ikan asin tersebut memiliki ciri-ciri yang tidak wajar.

Saat Halloriau.com melakukan penulusuran di dua pasar tradisional di Pekanbaru yaitu Pasar Bawah dan Pasar Kodim didapatkan berbagai jenis ikan asin, cumi, udang terlihat sagat bersih-bersih, ikannya sangat segar, kenyal, kulitnya terlihat sangat mengkilat, dan satu lagi, rata-rata ikan asin tersebut tak dihinggapi lalat.

Dari ciri-ciri tersebut kita sudah bisa mulai curiga, jangan-jangan ikan asin yang selama ini kita konsumsi mengandung zat yang berbahaya dan mengancam kesehatan bagi tubuh kita.

Namun dari indikasi tersebut, kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan tanpa diuji kebenarannya oleh pihak terkait, apakah ikan asin tersebut aman atau tidak untuk dikonsumsi.

Saat kami mencoba bertanya dengan salah seorang pedagang di pasar Bawah Pekanbaru, diketahui berbagai jenis ikan asin tersebut di distribusikan dari luar Kota Pekanbaru. "Ikan asin ini dari berbagai daerah dek, ada yang dari Selat Panjang, Rohil, dan dari Jawa juga ada, ya memang seperti ini ikan asinnya segar-segar dan bersih," ungkap salah satu pedagang yang enggan disebut namanya.

Halloriau pun pindah ke lokasi lain untuk melakukan penelusuran. Dimana dari pantauan, tidak ada sama sekali pembeli yang menaruh curiga atau berpikir-pikir membeli makanan laut tersebut.

Saat berbincang-bincang dengan salah seorang pedagang, Yuni salah seorang guru di Pekanbaru mengaku tidak mengetahui dan tidak menaruh curiga dengan jenis-jenis ikan asin yang dijual dipasaran.

"Tadi saya beli ikan teri, ada apa ya?? Curiga kenapa, selama ini kami beli ikan asin nggak ada apa juga, mungkin kalau indikasi-indikasi yang ditemui tersebut memang ada benarnya. Bagus juga untuk ditindaklanjuti, karena kalau lihat di Tv daerah luar sana sering kejadian makanan yang mengandung zat berbahaya, seperti formalin dan sebagainya, dan harus dibuktikan juga," harapnya.(hrc/yuk)