Bupati: Data Pembangunan Masih Lemah

Bupati: Data Pembangunan Masih Lemah

TEMBILAHAN (HR)-Bupati Indragiri Hilir HM Wardan, membuka  Musyawarah Rencana Pembangunan RKPD, Selasa (10/3) di Gedung Engku Kelana Tembilahan. Bupati mengatakan, data pembangunan di Negeri Seribu Parit  masih lemah.


Acara yang dihadiri Ketua dan anggota DPRD Inhil ini juga dihadiri Plt Kadis BPMPD Bangdes dan Bappeda Pemerintah Provinsi Riau.

Dalam sambutan pembukaan, Bupati menyampaikan, berdasarkan hasil penilaiannya, data pembangunan di Inhil masih sangat lemah. Dimana sebagian data disebutkan Bupati, belum didapatkan hingga saat ini.

''Misalnya data anak yatim, data penduduk fakir dan miskin, data guru PAUD dan guru mengaji, yang menurut saya data tersebut penting sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan,'' ujar Bupati. Padahal dikatakan HM Wardan, dalam merencanakan program pembangunantentunya perlu didukung oleh ketersediaan data pembangunan yang akurat, terkini dan dapat dipertanggungjawabkan.

Mengingat masih lemahnya data pembangunan itulah, maka Bupati meminta kepada seluruh SKPD agar menyusun database pembangunan sesuai tugas dan fungsi masing-masing. ''Untuk selanjutnya dikompilasi dalam suatu sistem informasi sebagaimana telah diatur dalam Permendagri Nomor 8 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah,'' tambahnya.

Dengan tersedianya data pembangunan dalam sistem informasi maka dikatakan mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini, setiap pemangku kepentingan dapat mengaksesnya dan menggunakan data tersebut untuk kepentingan pembangunan.

Perhatian Khusus ke RSUD
Sementara itu, Dewan mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memberikan perhatian kusus kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Musa yang terletak di Guntung dan RSUD Tengku Sulung yang terletak di Pulau Kijang. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPRD Inhil Dani M Nursalam, saat menyampaikan usulan DPRD Inhil pada Musrenbang tersebut.

Perhatian kusus tersebut dikatakan Dani, dengan memaksimalkan keberadaan dua RSUD itu serta menambah tenaga media yang bertugas di sana. ''Jadi di tahun 2015, kita mengusulkan agar keberadaan RSUD Raja Musa dan Tengku Sulung lebih diperhatikan, agar masyarakat tidak mesti ke Tembilahan jika ingin berobat, karena kalau semua ke Tembilahan ongkosnya perjalanan mahal,'' ujar Dani.

Selain mengusulkan penambahan peralatan dan tenaga medis di dua RSUD itu, Dani juga meminta Pemkab menekankan perhatian dibidang infrastruktur serta perekonomian seperti penyelamatan kebun petani. ''Yang jelas, semua yang kita usulkan itu kita sejalankan dengan visi misi yang ada di RPJMD, termasuk masalah kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan perekonomian,'' tukasnya.  (adv/humas)