Masih Gunakan Dolar

Pemerintah Segera Razia Perusahaan

Pemerintah Segera Razia Perusahaan

JAKARTA (HR)-Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, banyak transaksi pembayaran pada sektor penyewaan kawasan industri di sekitar Jakarta masih menggunakan dolar.

Bambang mengungkapkan, hal itu didapatkan dari banyaknya laporan yang masuk kepada pemerintah terkait penggunaan dolar.

"Kalau tarifnya dalam dolar tidak apa-apa selama bayarnya pakai Rupiah. Tapi ini bayarnya pun, katanya, atau menurut pengaduannya masih harus pakai dolar. Nah ini, kayak gini yang kita ingin tertibkan," kata Bambang di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (11/3).

Untuk meminimalisir banyaknya aduan terkait hal tersebut, Bambang menyebutkan pemerintah akan membuat pusat aduan atau call center. Di mana, semua kalangan bisa mengadukan hal tersebut.

"Dan pemerintah sendiri akan lebih pro aktif untuk melihat di mana saja transaksi dolar itu masih terjadi," tambahnya.

Sementara untuk sektor pariwisata, Bambang mengungkapkan, penggunaan dolar dalam transaksi di sektor tersebut tidak terlalu dikhawatirkan.

Bahkan, kata Bambang, Bank Indonesia (BI) telah memberikan keleluasaan kepada pihak hotel dalam hal ini jasir hotel internasional bisa sekaligus menjadi money changer.

"Jadi silakan kita juga tidak akan persulit turis ketika ingin membayar hotel, dia ingin membayar pakai dolar. Nah ketika dia bayar pakai dolar langsung dirupiahkan oleh money changer dalam hotel. Jadi prosedurnya dipermudah yang penting transaksi sudah rupiah," pungkasnya.(okz/ara)