Tim BKSDA dan Polhut

Memburu Beruang yang Masuk Kampung

Memburu Beruang yang Masuk Kampung

PASIR PENGARAIAN (HR)- Polisi Kehutanan Kabupaten Rokan Hulu, bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (10/3) menyisir sejumlah daerah di Kecamatan Rambah.

Penyisiran ini untuk mencari tahu keberadaan beruang madu yang belakangan ini diketahui masuk pemukiman warga.
Namun hingga pukul 15.00 WIB, usaha yang dilakukan tim dari Polhut Rohul dan BKSDA Pekanbaru.

 Hingga saat ini perburuan ini belum membuahkan hasil. Karena beruang madu ini selalu bergerak dengan berpindah tempat ke daerah lainnya.

Pencarian beruang madu ini dilakukan untuk direlokasi guna menghindari bentrok dengan manusia. Seperti yang terjadi pada Senin (9/3). Dimana satu ekor beruang madu mati mengenaskan.

“Sejak Senin sore kemarin, tim Polhut Rohul bersama tim BKSDA Pekanbaru, terus menyisir hutan yang ada di sekitar perkampungan.

 Namun kita belum berhasil menemukannya untuk direlokasi karena beruangnya suka bergerak dan berpindah tempat. Sesuai informasi dari warga beruang ini ada enam ekor,” ujar Denny, Kasi Pengamanan Satwa Liar, di Dishutbun Rohul, Selasa (10/3).

Ditambahkan Denny, sesuai informasi dari warga jumlah beruang madu yang berkeliaran di Kecamatan Rambah sebanyak 6 ekor. Keberadaan beruang ini berpencar, empat ekor di Desa Menaming, dan dua ekor di tempat lain.

 “Saat ini diperkirakan tinggal lima ekor lagi karena satu ekor sudah mati kemarin. Beruang itu mati karena beruang tersebut masuk ke pemukiman warga lalu membunuh dua ekor anjing milik warga,” tuturnya.

Meski demikian, Denny mengajak warga masyarakat supaya tidak memprovokasi beruang dengan membawa anjing. Karena beruang merupakan salah satu hewan yang dilindungi. “Sesuai rencana jika beruang ini ditemukan akan dibius, lalu direlokasi. Ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kontak dengan manusia,” terangnya. (gus)