Bupati Suyatno: Jangan Terbuai Kekayaan Daerah

Bupati Suyatno: Jangan Terbuai Kekayaan Daerah

 

BAGANSIAPIAPI (HR)- Bupati Rokan Hilir H Suyatno Amp, mengingatkan supaya tidak terbuai dengan kekayaan hasil daerah. Namun demikian, harus memanfaatkan kekayaan daerah itu dengan cara menjalankan seluruh program-program pembangunan daerah.

"Kalau daerahnya kaya, tapi tidak becus menjalankan program-program yang telah dicanangkan, itu sama saja bohong," katanya kepada wartawan belum lama ini.
Tambahnya, setiap kepala daerah berkeinginan daerahnya maju dan berkembang pesat, tapi itu tergantung dari niatnya, kalau niatnya bagus, pasti hasilnya bagus, begitu pula sebaliknya, jadi masyarakat juga diminta untuk bersabar dan ikut mendukung pemerintah.
Dijelaskan Suyatno, banyak kabupaten dan kota di Indonesia daerahnya yang tidak kaya dan tidak memiliki hasil yang memadai, namun daerahnya maju dan berkembang pesat, salah satunya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). "Daerahnya tidak begitu kaya, namun perkembangan daerahnya pesat," ujarnya.
Banyaknya program-program yang tidak berjalan seperti yang diharapkan kepala daerah, mungkin saja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di daerah itu tidak berfungsi, sehingga program yang telah dicanangkan tidak berjalan dengan maksimal.
Untuk itu SKPD yang ada di daerah harus banyak belajar dari daerah-daerah yang sudah maju. Banyak daerah lain yang dengan APBD kecil, tapi daerahnya maju dan berkembang pesat.
Demikian, dianjurkannya, jangan sampai terbuai dengan hasil kekayaan daerah. Dalam membangun daerah tidak tergantung dengan APBD yang besar, tetapi membangunlah dengan nawaitu (niat) yang tulus.  
Selain itu kata Bupati membangun suatu daerah juga harus dibarengi dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, karena SDM juga berpengaruh dalam pembangunan suatu daerah.
Diakui Suyatno, Kabupaten Rohil saat ini sudah cukup maju dan pesat pembangunannya. "Karena kita selama ini membangun daerah negeri yang berjuluk Seribu Nubah ini dengan niat yang tulus. Dengan niat yang tulus itu pula lah kita bisa membangun kampung halaman," akhirnya. (adv/humas)