Api Sudah Besar, Baru Sutaji Sadar

45 Menit, Satu Rumah Rata

45 Menit, Satu Rumah Rata

KOTOGASIB (HR)-Dalam waktu singkat, sekitar 45 menit saja, api melalap rumah Sutaji, warga Kampung Rantau Panjang, kecamatan Koto Gasib, Senin (9/3) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Meski semua penghuni rumah selamat, namun tak satupun barang-barang mereka bisa diselamatkan, semuanya menjadi bara dan debu.

Sutaji, ayah dari 4 anak ini terbangun saat api sudah besar dan merambat rumah bagian belakang. Beruntung ia sempat membangunkan anak dan istrinya, lalu keluar dan meminta pertolongan pada warga setempat.

"Semua selamat, 1 orang luka bakar, anak laki-lakinya yang sekolah SMP. Sutaji sadar api sudah besar, dan bergegas keluar rumah sambil berteriak mintak tolong," terang Bendahara Kampung Rantau Panjang, Mulyanto.

Dijelaskan Mulyanto, dalam hitungan menit tetangga tiba di lokasi kebakaran. Sayang warga tidak bisa banyak berbuat banyak selain menenangkan korban. Pasalnya, hampir seluruh bagian rumah sudah dilalap api. "Saat masyarakat mulai datang, tinggal 20 persen bagian rumah yang belum terbakar. Apinya besar, kami yang berjarak 20 meter saja terasa kepanasan. Bagaimana kita mau memadamkan api, mendekat saja sudah kepanasan," imbuhnya.

Saat tiba ia sempat berpikir hendak menghubungi petugas pemadam kebakaran, namun, setelah berpikir panjang, percuma saja. "Kalaupun mobil pemadam datang, paling cepat 15 menit, pasti semua sudah hangus. Jadi untuk apa kalau kedatangannya menyiram bara," ungkapnya.

Rumah Satuji berukuran 10x15 meter itu semuanya dari bahan kayu, dan sudah lama berdiri. "Semuanya kayu lama dan kering, tentu cepat terbakar," jelasnya lagi.

Ditambahkan Mulyono, tak seorangpun penghuni rumah yang mengetahui dari mana sumber api datang. "Sampai saat ini belum ada yang tahu dari mana sumber api itu datang, yang pasti Sutaji bilang dari ruang tengah rumah bagian belakang," kata Mulyanto.

Saat kejadian, lanjut Muyono, Satuji tampak lemas, korban yang sehari-hari bekerja sebagai buruh angkutan di pelabuhan RAPP itu hanya bisa menangis sambil menatap anggota keluarganya.

Setelah mengetahui semua penghuni rumah selamat, warga langsung berupaya mengungsikan korban ke rumah saudaranya. "Mengungsi ke rumah dik iparnya, Yuli, sekitar 500 meter dari rumah yang terbakar," kata Mulyono.

Kabar musibah yang menimpa pada keluarga Sutaji ini cepat menyebar, hingga diketahui seluruh kalangan. Tak ketinggalan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak yang sigap memperhatikan korban. Senin pagi, Wakil Bupati Siak, Alfedri beserta Camat setempat meninjau lokasi kebakaran. Setelah melihat arang bekas rumah yang terbakar, Alfedri dan rombongan langsung meninjau korban ke rumah pengungsian sementara.

Alfedri menyempatkan diri berbincang dengan Sutaji dan keluarga, sekaligus melihat putra Sutaji yang punggungnya dijilat api.

Selain menyampaikan rasa duka dan meminta korban sabar, Alfedri juga membawa sedikit bantuan berupa pakaian harian, pakaian sekolah untuk anak Sutaji, sembako dan uang. Diharapkan bantuan itu dapat membantu keluarga Sutaji untuk menyambung napas dan berjuang kembali. ***