Pelalawan Batal Terapkan UN Online

Pelalawan Batal Terapkan UN Online

Pangkalan Kerinci (HR)-Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan membatalkan Ujian Nasional Online tahun ini karena sarana dan prasarana masih kurang sebagai pendukung UN secara online.

Rencananya, tahun depan Pelalawan siap melaksanakan UN online."Kita sudah memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional berbasis online di Kabupaten Pelalawan. Semula, SMAN 1 Pangkalan kerinci yang terpilih untuk menggelar UN online, tapi karena sarana dan prasarana masih belum memadai maka kita tolak melaksanakan UN online dan kembali ke manual," terang Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan MD Rizal melalui Kabid Kurikulum Salbiah, Senin (9/3).

Salbiah menjelaskan, Dinas Pendidikan Pelalawan hendaknya memasukkan dulu saja data sekolah yang akan mengikuti UN online itu untuk diverifikasi. Tapi karena pihaknya khawatir verifikasi UN online itu memakan waktu lama dan berbagai kendala lainnya, maka Disdik Pelalawan memutuskan untuk meniadakan UN online dan kembali ke manual.

"Kalau untuk tahun ini, kita kayaknya belum siap. Soalnya, untuk menggelar UN online kan tidak main-main. Selain kesiapan sarana dan prasarana juga kesiapan siswa harus diperhitungkan. Karena itu, tahun ini, kita masih pakai sistim manual seperti tahun lalu," ujarnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Pangkalankerinci Hj Nuraida saat dikonfirmasi terkait hal ini membenarkan soal ditiadakannya UN online di sekolahnya. Menurutnya, semula memang sekolah yang dipimpinnya ini yang ditunjuk untuk menggelar UN online di Kabupaten Pelalawan.  

"Tapi karena berbagai kendala, UN online jadi ditiadakan. Ya kami bersyukur juga jika tahun ini masih pakai sistim manual, karena memang masih kurangnya sarana dan prasarana jika UN online jadi digelar," katanya.

Dikatakannya, awalnya memang benar jika pihaknya diminta untuk mengirimkan data sekolah guna di verifikasi oleh Pusat untuk pelaksanaan UN Online. Tapi dikarenakan sarana dan prasarana yang kurang, Disdik memutuskan bahwa tahun ini UN masih kembali seperti tahun lalu.

"Kita jelas tak mau dan terlalu beresiko, jika UN online dipaksakan dalam kondisi yang belum siap. Untuk komputer saja kita kekurangan 25 unit, kemudian USB 34 belum server lagi. Artinya, memang untuk pelaksanaan UN Online tidak semudah yang kita bayangkan. Selain kesiapan sarana dan prasarana, kesiapan mental siswa juga dibutuhkan jika UN online jadi dgelar," tutupnya.***