Hasil Survei Lamda Indonesia: Firdaus-Rusli Masih Tertinggi

Hasil Survei Lamda Indonesia: Firdaus-Rusli Masih Tertinggi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - LAMDA Indonesia merilis hasil survey terbaru mereka tentang perilaku pemilih di Riau terkait Pemilihan Gubernur Riau yang akan berlangsung tanggal 27 Juni 2018. Dalam survey tersebut, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Dr H Firdaus, MT dan Rusli Effendi meraih elektabilitas paling tinggi dibanding tiga pasangan calon lainnya.

Dalam rilis yang disampaikan Lamda Indonesia, Kamis (21/6/2018), elektabilitas Firdaus-Rusli masih tertinggi dengan angka 25,4 %, disusul pasangan Syamsuar-Edi 20,6%, Lukman Edi-Hardianto 13,2% dan pasangan Arsyadjuliandi Rahman-Suyatno berada di nomor buncit dengan tingkat elektabilitas hanya 12,9%. 

Sedangkan responden yang menjawab tidak ada yang cocok sebanyak 1,6% dan yang menjawab tidak tahu/belum memiliki pilihan sebanyak 26,3%.


Direktur Lamda Indonesia, S. Murtiyanto menjelaskan survey yang dilaksanakan pada periode 1- 7 Juni 2018 itu dilaksanakan di 12 kabupaten/kota di Riau dengan jumlah responden sebanyak 1.656 orang. 

"Responden adalah WNI yang telah memiliki KTP Provinsi Riau atau yang sudah menikah dan sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pilgub Riau 2018," ujarnya.

Murtiyanto juga menjelaskan distribusi sampel masing-masing daerah terdiri dari; Bengkalis 128 responden, Dumai 80, Indragiri Hilir 160, Indragiri Hulu 128, Kampar 208, Kep. Meranti 48, Kuantan Singingi 96, Pekanbaru 256, Pelalawan 136, Rokan Hilir 160, Rokan Hulu 144, dan Siak 112 responden.

"Survei dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode sampel acak berjenjang (multistages random sampling) untuk memilih sampel yang dijadikan responden," jelas Murtiyanto.

Untuk melakukan pengumpulan data, tambahnya, dilakukan oleh 100 orang enumerator dengan teknis wawancara dilakukan secara tatap muka secara langsung dengan panduan kuesioner.

" Kontrol kualitas data menggunakan cara spot chek dengan metode random spot area sebanyak 20% dari sampel, sedangkan margin error survey +/- 2,69% pada tingkat kepercayaan 95%," paparnya.

Dalam survey tersebut, Lamda Indonesia juga menanyakan konsistensi responden dalam menetapkan pilihan apakah akan tetap sama sampai saat Pilkada dilangsungkan. Hasilnya, 38,3 % menyatakan akan konsisten dengan pilihannya saat ini, ada kemungkinan berubah 26,5%, dan yang menjawab tidak tahu/rahasia 35,2%.

"Alasan responden soal perubahan sikap atau inkonsistensi ini dapat dipengaruhi oleh kampanye paslon 24%, isu negatif 11,2%, bujukan keluarga 8,9%, politik uang 6,5%, bujukan tokoh masyarakat 5,9%, alasan lain 2,1% dan menjawab tidak tahun 41,3%," ungkapnya.

Hasil survey Lamda Indonesia juga menemukan fakta soal tingkat partisipasi pemilih yang cukup baik. Sebanyak 74,3 responden mengaku akan menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni mendatang, sedangkan yang menyatakan belum pasti 10,2%, tidak akan mencoblos 1,1% dan yang menjawab tidak tahu 14,4%.

"Sebagian besar mengaku alasan belum pasti atau tidak akan mencoblos karena merasa belum ada calon yang cocok di hati responden, yakni sebesar 22,7% sedangkan yang tidak memberi tahu alasannya mencapai 64,6%," kata pimpinan lembaga yang  sering bekerjsama dengan lembaga internasional seperti UNDP, USAID, JICA dan lain sebagainya.

Dari para responden tersebut juga didapat informasi bahwa sebagian besar dari mereka sudah mengetahui akan adanya Pilgubri pada tanggal 27 Juni sebanyak 82,1%, sedangkan yang mengaku belum mengetahui sebanyak 17,4 % dan sisanya tidak memberikan jawaban.

LAMDA Indonesia adalah sebuah lembaga terpadu yang aktif berkecimpung dalam kajian dan analisa perilaku sosial-politik masyarakat daerah di Indonesia. Para profesional yang bergabung dengan Lamda Indonesia adalah para Konsultan, Peneliti dan Pekerja Sosial Politik yang telah berpengalaman cukup lama di dunia sosial politik Indonesia.***


Editor: Rico Mardianto