Arbi Sanit: Pertemuan di Makkah Untungkan Amien Rais, Prabowo dan HRS

Arbi Sanit: Pertemuan di Makkah Untungkan Amien Rais, Prabowo dan HRS

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Pengamat politik Universitas Indonesia meyakini pertemuan yang terjadi antara tiga tokoh politik nasional yakni Amien Rais, Prabowo Subianto, dan Habib Rizieq merupakan agenda politik. Dia menyebut pertemuan itu adalah pertemuan yang saling menguntungkan bagi ketiganya.

"Sudah barang tentu itu agenda politik ya. Tapi sekarang ini mereka secara sosial berhubungan saling menguntungkan," ujar Arbi  Sanit saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/6/2018).

Arbi menjelaskan masing-masing keuntungan yang didapatkan oleh masing-masing pihak. Namun, dia sebelumnya menyebut posisi Amien Rais berada di satu kubu atau satu koalisi parpol yang tidak mendukung Jokowi. Sebab, menurutnya, sosok Amien Rais merupakan sosok yang sangat kental dengan umat Islam. Sehingga, sebagai kubu lawan Jokowi, dengan bertemu dengan Rizieq, dinilai sebuah keuntungan bagi koalisi partainya.


"Amien sendiri seorang Islam sekali. Jadi, dia berkepentingan dengan Rizieq, semacam Rizieq memberikan legimitasi kepada Prabowo dan Amien, yang berdasarkan dukungan katakan kelompok umat Islam, kepada mereka berdua," katanya.

Dia juga menyebut, di sisi lain, Rizieq pun juga mendapatkan keuntungan dari pertemuan ini. Keuntungan itu adalah rasa percaya dari masyarakat umat Islam yang mendukungnya, dan menginginkannya untuk pulang.

"Tapi yang jelas mereka itu saling mendukung. Rizieq mendapat dukungan dari Prabowo dan Amien Rais, dan bisa jadi menggambarkan lawan-lawan Jokowi. Lalu, Prabowo dan Amien semacam mendapat restu dari golongan umat Islam," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo, bersilaturahim dengan Habib Rizieq di Makkah. Mereka berbincang santai dan sempat melakukan perbincangan terbatas.

Pembina Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Rizieq Shihab mengamanahkan untuk terus mendorong agar terealisasinya deklarasi terbuka koalisi keumatan antara Gerinda, PAN, PKS dan PBB,  sebelum deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Sementara anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, membantah jika Prabowo Subianto melakukan umrah politik seperti yang dituduhkan oleh lawan politiknya. Menurutnya pihak-pihak yang menuding Prabowo melakukan umrah politik sebenarnya sedang panik. Sehingga, menurut Andre, mereka mengeluarkan pernyataan yang tidak masuk akal.

"Tidak perlu ditanggapi mereka nyinyir Pak Prabowo. Saya kira karena mereka panik jadi mengeluarkan kata-kata umrah politik," ucapnya, Sabtu (2/6).

Menurutnya Prabowo dan Amien Rais hanya sekadar umrah biasa tidak ada niatan untuk membahas pilpres di Tanah Suci. Memang kebetulan mereka memiliki jadwal umrah yang hampir bersamaan, dan tidak ada koordinasi. Apalagi Prabowo berangkat belakangan dari Eropa, dan Amien Rais berangkat lebih dulu dari Indonesia. Bahkan Amien Rais sudah Madinah lebih dulu.

"Beliau-beliau ini kan sudah sering berkomunikasi. Jadi pasti mereka menghubungi satu sama lain ketika mengetaui kalau ternyata mereka punya jadwal umrah yang beririsan. Bertemulah mereka untuk bersilaturahim di sana," kata Andre.


Sumber    : Republika.co.id