SMKN 1 Rengat Gelar Pesantren Ramadan

SMKN 1 Rengat Gelar Pesantren Ramadan

RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Negeri 1 Rengat menggelar kegiatan pesantren Ramadan 1439 H, Selasa (5/6/2018). Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan serta menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi peserta didik.

Pesantren Ramadan yang dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Negeri 1 Rengat, Drs Ahmad Bastari ini diikuti seluruh peserta didik kelas 10. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, mulai 5-6 Juni 2018.

“Sedangkan narasumber Pesantren Ramadhan berasal dari guru-guru di SMK Negeri 1 Rengat, khususnya guru Pendidikan Agama Islam dan Bimbingan Konseling. Sebab materi yang disampaikan tidak hanya berkaitan dengan keagamaan, tetapi ada juga materi tentang persoalan kekinian generasi milenial,” ujar Ketua OSIS SMK Negeri 1 Rengat, M Adek Rivaldo.


Selain penyampaian materi dari narasumber, Pesantren Ramadan 1439 H SMK Negeri 1 Rengat juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti salat dhuha dan zuhur berjamaah, tadarus, penampilan seni hingga games.

Ditambahkan Rivaldo, selain Pesantren Ramadan 1439 H, selama bulan suci ini, OSIS SMK Negeri 1 Rengat juga menggelar buka puasa bersama, shalat magrib, isya dan tarawih berjamaah serta tadarusan setiap hari di Mushala Al Kautsar SMK Negeri 1 Rengat. Peserta kegiatan ini berasal dari seluruh kelas yang dijadwalkan secara bergantian.

“Mudah-mudahan dengan adanya berbagai kegiatan ini, mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa dan siswi SMK Negeri 1 Rengat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Rengat, Drs Ahmad Bastari menyambut baik berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan OSIS selama bulan Ramadhan 1439 H. Sebab bulan Ramadhan merupakan ajang untuk melatih fisik dan mental agar menjadi lebih baik. 

“Setelah Ramadhan, hal seperti ini harus dapat dipertahankan dan lebih baik,” ucapnya.

Ahmad Bastari juga berharap seluruh peserta didik yang mengikuti Pesantren Ramadhan 1439 H ini dapat mengimplementasikan seluruh ilmu yang telah diraih dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dirasakan manfaatnya sepanjang hayat. 

“Kalau hanya sekedar datang tanpa ada implementasi, tentu saja kegiatan seperti akan mubazir,” tegasnya. 

Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang