Rizal Ramli Tak Tahu Menahu dengan Survei IDM

Rizal Ramli Tak Tahu Menahu dengan Survei IDM

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli mengaku tidak tahu menahu dengan hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) beberapa hari lalu yang menempatkan dirinya pada urutan ketiga sebagai calon presiden setelah Probowo dan Jokowi.

"Saya sendiri tidak tahu-menahu tentang survei itu, tapi saya menyampaikan terima kasih. Kalau saya membacanya (hasil suvei) karena rakyat ingin hidup lebih baik, ingin perubahan. Tiga tahun tahun terakhir daya beli mereka betul-betul merosot di daerah-daerah di luar Jawa," ujar Rizal Ramli.

Berdasarkan hasil survei IDM yang dirilis beberapa hari lalu, menempatkan elektabilitas Rizal Ramli sebagai calon presiden sebesar 13,7 persen. Posisi pertama ditempati Prabowo dengan 47,1 persen, dan Jokowi 29,6 persen.


Rizal Ramli mengungkapkan, hasil survei IDM tersebut tidak jauh berbeda dengan temuannya di lapangan ketika timnya melakukan kunjungan ke daerah-daerah selama enam bulan terakhir. Dalam dialog yang dilakukan dengan rakyat, menunjukkan rakyat ingin perubahan.

"Kami enam bulan terakhir mengunjungi hampir semua pesantren, Gontor dan lain-lain, mengunjungi daerah-daerah sepanjang Sumatera, luar Jawa, Indonesia Timur. Rakyat bilang kita betul-betul ingin hidup lebih baik. Suasana hati mereka juga ga nyaman. Jadi ini suatu pesan untuk perubahan," ujar Rizal Ramli.
 
"Dan ketika ditanya oleh teman-teman siapa Rizal Ramli, mereka (rakyat) cuma menjawab tiga hal. Pertama orangnya ga neko-neko, dua berani melawan siapapun kecuali Allah dan ketiga dari dulu kerjanya selalu membela rakyat. Ini branded banget. Ga bisa dibikin pakai uang satu triliun," ulas Menko Perekonomian Pemerintahan Gus Dur itu.

Rizal Ramli optimis bahwa elektabilitasnya akan terus naik. "Dengan dukungan semua kawan-kawand dan rakyat Indonesia, dalam beberapa bulan lagi elektabilitas kita akan naik, nielsen index kita juga sudah naik, dan Insya Allah perubahan yang sesungguhnya akan terjadi di Indonesia," ujar  Rizal Ramli dengan nada optimis. 


Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto