Pasca Kontes, Pengrajin Batu Sepi Orderan

Pasca Kontes, Pengrajin Batu Sepi Orderan

TELUK KUANTAN (HR)-Bisnis batu akik di Kuansing mulai tidak menjanjikan agi, terutama bagi pengrajin. Pasalnya, setelah berakhirnya kontes batu akik di Teluk Kuantan beberapa minggu lalu, kerajinan batu sepi pelanggan.

Kondisi ini berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin batu akik, seperti yang dikeluhkan Masdi. Biasanya, warungnya dibanjiri masyarakat yang ingin mengasah batu.

"Kalau sekarang, mencari lima orang saja kita sangat susah," ujar Masdi, Kamis (5/3) di Teluk Kuantan. Ia menceritakan, ketika akan digelar kontes, masyarakat sangat banyak yang ingin mengasah batu.

"Anehnya, masyarakat tidak mempersoalkan batu yang akan diasah. Apapun batunya, mereka minta diasahkan. Kalau sekarang, mereka mulai berpikir, kalau batunya tidak bagus mereka tidak akan ngasah," urai Masdi.

Masdi dan pengrajin batu akik lainnya berharap pemerintah mencarikan jalan keluar agar kerajinan batu akik tidak mati. Mungkin dilaksanakan kembali kontes batu akik."

"Tapi, dengan hadiah yang harus besar dari kemaren. Sebab, teman-teman saya banyak yang kecewa dengan hadiah yang disediakan panitia," lanjut Masdi.

Sementara itu, masyarakat mempunyai alasan tersendiri untuk tidak mengasah batu, karena kondisi ekonomi tidak bersahabat.

"Biaya membuat cincin dari abtu akik ini tidak sedikit, mencapai Rp100 ribu sapai Rp150 ribu, sementara harga karet hanya Rp6000 per Kg. Mau makan apa kita kalau seandainya buat cincin terus," ujar Regar, salah seorang masyarakat Kuansing. (mg2)