FPI Dapati Alat Kontrasepsi Berserakan Saat Sweeping Warung di Kawasan Stadion Utama Riau

FPI Dapati Alat Kontrasepsi Berserakan Saat Sweeping Warung di Kawasan Stadion Utama Riau

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru mendatangi sejumlah warung remang-remang satu per satu di Jalan Naga Sakti dan Jalan Air Hitam, Kecamatan Tampan, Ahad (20/05) sekitar pukul 21.30 WIB.

Aksi dadakan tersebut sempat membuat para penghuni dan pengunjung kafe heran. Dari beberapa penginapan, kafe dan warung remang-remang juga didapati telah tutup.

Di lokasi yang tak jauh dari stadion kebanggaan masyarakat Riau itu, didapati di dalam semak-semak tempat duduk berpasangan. Mirisnya lagi, anggota FPI juga menemukan tisu dan beberapa alat kontrasepsi yang berserakan. 


Tidak hanya di lokasi itu, anggota FPI melanjutkan perjalanan ke Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki. Di sana juga didapati warung remang-remang dengan kondisi lampu ala kadarnya, dan tetap buka pada bulan puasa.

Saat anggota FPI memasuki warung tersebut terlihat sebagian penghuni berhamburan keluar. Didapati warung tersebut sudah berubah wujud menjadi tempat tidur dengan puluhan kamar-kamar kecil yang sebagian kamarnya berbau miras. 

Pantauan Riaumandiri.co, malam itu tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan anggota FPI, namun hanya tindakan bersifat pendekatan secara persuasif dengan cara menjumpai pengelola dan memberikan nasehat dan himbauan. 

"Ini hanya monitoring melanjutkan panjang tangan dari pemerintah. Kami hanya mengimbau kepada mereka agar tidak melakukan maksiat," ungkap Iqbal Al Husen, Ketua Tim Pemantau Maksiat FPI Kota Pekanbaru.

Dikatakan Iqbal bahwa dalam kegiatan itu sebanyak 15 tempat warung remang-remang telah mereka datangi. Hal tersebut untuk menjaga Kota Pekanbaru jauh dari maksiat.

"Jika tempat-tempat tersebut masih saja buka seperti hari biasanya, kita akan melaporkan kepada pemerintah Kota Pekanbaru, dan jika tidak diindahkan kita akan melakukan tindakan dengan membawa anggota lebih banyak lagi," kata Iqbal.

Reporter: Anom Sumantri
Editor: Nandra F Piliang