Kampanye di Kuansing, Warga Minta kepada Firdaus-Rusli Tak Ada Lagi Jalan Berlubang dan Berdebu

Kampanye di Kuansing, Warga Minta kepada Firdaus-Rusli Tak Ada Lagi Jalan Berlubang dan Berdebu

RIAUMANDIRI.CO, SINGINGI HILIR - Meski tengah berpuasa, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 3, Dr Firdaus, ST, MT - Rusli Effendi, SPdI, MSi, tetap semangat berkampanye dan menjemput aspirasi warga di Desa Sukamaju, Kecamatan Singingi Hilir, Kebupaten Kuansing, Jumat (18/5/2018).

Selain warga dan simpatisan serta relawan, tampak hadir Sardiono Wakil Ketua DPRD Kuansing, Maswan, Ketua DPC PP Kuansing dan juga Aden Siswanto, Sekretaris DPC PPP Kuansing.

Persoalan infrastruktur kembali ditemui oleh pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PPP ini, bagaimana tidak, urat nadi perekonomian warga memang sangat bergantung kepada kondisi jalan yang kini masih memprihatinkan.


H Maskan, salah seorang tokoh masyarakat setempat mewakili warga menyampaikan keluhannya kepada Firdaus-Rusli, katanya warga sangat mendambakan jalan yang bagus, mulus dan tidak berdebu.

Ia mencontohkan jalan lintas yang menghubungkan Kabupaten Kampar dengan Kuansing, dari Desa Kebun Durian lalu ke Gunung Sahilan lewat Desa Gunung Sari, kondisi jalannya bagus. "Tapi begitu memasuki wilayah Kuansing, jalan mulai terlihat buruk berlubang dan berdebu," ujarnya.

Dengan kehadiran Firdaus-Rusli di Kuansing, ia berharap hal tersebut bisa diatasi nantinya, sehingga kalau jalan baik, akses lalu lintas dan distribusi logistik lebih lancar, hal itu tentunya akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Menjawab masalah tersebut, makanya nanti jika dipercaya jadi Gubernur Riau, Firdaus-Rusli berjanji untuk memperbaiki kinerja pemerintah, mendukung percepatan pembangunan Riau secara keseluruhan. Program-program unggulan yang ditawarkannya selama masa kampanye ini, diyakini Firdaus juga menjadi harapan masyarakat Riau termasuk para pemangku kepentingan di kabupaten/kota di provinsi Tanah Melayu ini.

Selama ini Firdaus banyak menerima pengaduan masyarakat tentang kondisi jalan di daerahnya. Alokasi anggaran untuk Riau lebih banyak tersedot untuk proyek-proyek yang tidak secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat ataupun mempertimbangkan masa depan suatu daerah.

Untuk itu, sebut Firdaus, dalam pogram unggulan yang ditawarkannya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak. Misalnya saja untuk bidang infrastruktur dasar, Firdaus bersama pasangan cawagubnya H Rusli Effendi, selain fokus untuk masalah pengembangan air minum di pedesaan, juga pembangunan pembangkit listrik desa mandiri serta perbaikan jalan provinsi dan pembangunan jalan lingkar luar (outer ringroad) di sekitar Metropolitan Pekansikawan.

Dalam hal infrastruktur strategis, Firdaus-Rusli juga memprogramkan di antaranya pembangunan pasar rakyat/tradisional, minimal satu pasar satu desa; bantuan infrastruktur pedesaan Rp500 juta per-tahun serta, bantuan rumah layak huni sebanyak 1000 unit per-tahun dan penyediaan citygas (gas rumah tangga).

"Memang butuh anggaran yang besar, menurut Firdaus, di sinilah pemahaman tentang political will itu perlu dipahami secara cermat dan cerdas.

"Mesti ada sinergi antara Kabupaten/kota dengan Provinsi. Ada anggaran provinsi, ada anggaran kabupaten/kota. Nah, tentunya, kebijakan penggunaaan anggaran itu harus dibicarakan dan disepakati bersama, khususnya yang terkait dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Insha Allah, saya akan melakukan seperti itu jika diamanahkan masyarakat menjadi Gubernur nanti," ucap Firdaus.

Kuncinya ada pada pertumbuhan ekonomi Riau. Jika kondisi pertumbuhan ekonomi Riau yang kini merosot tajam di angka 2 persen dan tidak mampu di angkat ke angka 6 persen, maka Riau akan terus terpuruk seperti saat ini. Gizi buruk akan terus meningkat dan Riau akan tetap miskin infrastruktur. (rls)