Rully Chairul Azwar: Budaya Pancasila Belum Menjadi Perilaku Elite

Rully Chairul Azwar: Budaya Pancasila Belum Menjadi Perilaku Elite
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Lembaga Pengkajian (Lemkaji) MPR Rully Chairul Azwar mengatakan, Indonesia memiliki Pancasila yang secara ‘genuine’ nilai-nilainya digali oleh para pendiri bangsa. 
 
Dari Pancasila, bangsa ini memiliki modal awal pembangunan peradaban karena Pancasila adalah ideologi, falsafah dasar negara, dan jati diri bangsa. 
 
“Selain banyak budaya dan kearifan lokal yang jika dihayati dengan baik, bisa memberi kontribusi positif bagi pembangunan peradaban bangsa,” ujar Rully Chairul Azwar, Senin (14/5/2018) ketika menyampaikan rencana Lemkaji MPR yang akan menyelenggarakan Saraserahan Nasional Kebudayaan dengan tema “Kebudayaan Pancasila Sebagai Peradaban Indonesia”, Selasa (15/5).
 
Sarasehan itu akan menghadirkan pembicara Sultan Hamengkubuwono X, Frans Magnis Suseno, Zamawi Imron, Acil Bimbo, Nyoman Nuarta, Abdul Hadi, dan budayawan lainnya.
 
Hanya saja, Rully Chairul Azwar menyayangkan, setelah 72 tahun Indonesia berdasarkan Pancasila, nilai-nilai dasar yang ada tidak mewarnai perilaku elit dan sebagaian masyarakat. 
 
"Budaya Pancasila belum menjadi perilaku untuk membentuk kepribadian. Sikap dan perilaku politik serta kebijakan pembangunan malah dibentuk oleh pemikiran pragmatis jangka pendek. Pemecahan masalah yang ada tidak berlandaskan pada nilai-nilai dasar Pancasila,” kata Rully.
 
Tidak merasuknya nilai Pancasila dalam perilaku elite dan sebagaian masyarakat, menurut Rully Chairul Azwar, karena disebabkan merebaknya kultur munafik di mana perkataaan tidak sinkron dengan perbuatan. 
 
“Banyak aturan tetapi tidak bisa dilaksanakan karena penegakan hukum yang lemah. Juga maraknya perilaku koruptif dan minimnya keteladanan dari kalangan pemimpin,” tambahnya.
 
Dikatakan, menjadikan Pancasila sebagai basis nilai untuk membangun bangsa yang maju menjadi penting karena kaitan kebudayaan dengan pembangunan peradaban tidak perlu diragukan. Peradaban maju dunia selalu dikaitkan dengan nilai budaya yang dianut masyarakat. 
 
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto