Demo Penolakan Pembangunan Waduk Lompatan Harimau

Pengunjuk Rasa Ancam Menginap di Kantor Gubernur Riau

Pengunjuk Rasa Ancam Menginap di Kantor Gubernur Riau
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ribuan massa yang terhimpun dari mahasiswa dan masyarakat mengancam akan menginap di kantor Gubernur Riau, jika Plt Gubri tak menanggapi tuntutan mereka terkait penolakan pembangunan Waduk Lompatan Harimau di Rokan Kiri, Kabupaten Rohul.
 
Itu disampaikan perwakilan pendemo, melalui pengeras suara dalam orasinya. "Surat penolakan harus dikeluarkan oleh Plt Gubernur Riau. Itu harga mati, bagaimana surat itu harus ke luar hari ini, jika tidak kami akan menginap," ancam pengunjuk rasa.
 
Bahkan, pendemo masih bertahan di depan gerbang Kantor Gubernur Riau, meski cuaca terik. Unjuk rasa tersebut sempat beberapa kali nyaris memanas, karena massa berupaya masuk untuk menemui pejabat pemerintah demi menyampaikan tuntutannya.
 
Pembangunan waduk ini, dianggap massa akan membawa dampak kerugian bagi masyarakat setempat, di mana akan menenggelamkan Desa Cipang Kiri Hilir, Cipang Kiri Hulu, Desa Tibawan dan Desa Cipang Kanan.
 
 
Ada beberapa poin pernyataan sikap dari pengunjuk rasa, di antaranya meminta presiden untuk melakukan revisi Peraturan Presiden nomor 58 tahun 2017 dengan mengeluarkan rencana pembangunan waduk Lompatan Harimau di Rokan Kiri dari proyek strategis Nasional.
 
Lalu meminta Gubernur Riau meneruskan surat penolakan terhadap rencana pembangunan waduk dari Bupati Rohul kepada presiden RI, Menteri PUPR, Menteri ESDM serta kementerian terkait lainnya.
 
Terakhir, meminta agar pemerintah Riau mengeluarkan rencana pembangunan waduk tersebut dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau (RTRW). Sampai berita ini diturunkan, aksi massa masih berlangsung.
 
Editor: Nandra F Piliang