Petani Kuansing Keluhkan Harga Sawit, Ini Solusi dari Firdaus Jika Terpilih

Petani Kuansing Keluhkan Harga Sawit, Ini Solusi dari Firdaus Jika Terpilih
RIAUMANDIRI.CO, KUANSING - Anjloknya harga karet hingga 50 persen membuat perekonomian warga di Desa Geringging Baru, Kecamatan Sentajo, Kuansing melesu. Warga mengeluhkan hal ini kepada Calon Gubernur Riau Nomor Urut 3, Firdaus, Jumat (4/5/2018) tadi malam.
 
Anjloknya harga tersebut sudah terjadi tiga tahun terakhir. Harga getah tersebut saat ini hanya Rp7.000 per kilogram atau merosot hingga 50 persen dari harga normalnya. 
 
"Harga getah karet udah hampir 3 tahun terakhir ini sangat memprihatinkan, Pak. Cuma Rp7.000/kilonya. Tolonglah bantu kami mencari jalan keluarnya, Pak," keluh Khadar, salah satu petani karet kepada Cagubri Firdaus di desa Geringging Baru, kecamatan Sentajo, Kuansing.
 
Sardjono yang mewakili Tim Koalisi Partai Pengusung Firdaus-Rusli dalam kesempatan itu merespon keluhan Khadar. Menurut dia, harga karet akhir-akhir ini merupakan kenyataan pahit yang dialami petani. Harga getah saat ini hanya 50 persen dari harga stabil. Kondisi demikian juga sebelumnya dikeluhkan petani karet di daerah lain di Riau kepada Cagubri Firdaus.
 
"Kalau stabil, harusnya harga karet itu mencapai Rp 15.000/kilonya, dan di Riau pernah mencapai angka tertinggi seharga Rp 18.000/kilo," jelas Wakil Ketua DPRD Kuansing yang juga politisi PPP itu.
 
Menanggapi aspirasi petani karet tersebut, Cagubri Firdaus mengatakan, sudah memiliki perencanaan untuk meningkatkan harga jual karet jika terpilih jadi Gubernur Riau periode 2019-2024 mendatang. Menurut Firdaus, faktor utama rendahnya harga karet diakibatkan kualitas getah yang semakin berkurang drastis.
 
"Masalahnya ada pada hasilnya. Jadi getah karet itu tidak sebaik dulu, dan juga produksinya menurun, saya juga sudah diskusikan kepada ahli dan solusinya adalah saat replanting nanti pemerintah harus membantu menyiapkan bibit unggul. Inya Allah jika saya terpilih, saya akan distribusikan bibit unggul karet, karena karet adalah tanaman industri yang juga komoditi utama Riau," jawabnya. (rls)
 
 
 
Editor: Rico Mardianto