RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Manager PLN Area Rengat, Joymart Sialoho mengakui bahwa pemadaman yang terjadi selama April 2018 disebabkan gangguan jaringan yang mengakibatkan blackout (BO) pada sistem mesin. 

 

"Kondisi ini memang sangat disayangkan, karena untuk daya masih ada kelebihan atau surplus daya 13 MW," tegas Joy, Selasa (1/5/2018). 

 

Disebutkannya, selama April 2018 dari tanggal 1 hingga 17, terjadi 11 kali blackout. Setelah itu diturunkan tim evaluasi untuk mengkaji permasalahan sehingga mudahnya terjadi pemadaman total tersebut yang sebenarnya tidak harus terjadi jika hanya ada gangguan pada jaringan yang disebabkan di antaranya pohon tumbang dan hewan seperti monyet yang melewati jaringan. 

 

Setelah dilakukan evaluasi, ternyata permasalahan ada pada proteksi jaringan yang masih lemah. Maka dilakukan seting ulang proteksi dengan tujuan agar gangguan tidak sampai ke mesin pembangkit,  namun hanya pemadaman di sekitar gangguan saja. 

 

"Setelah evaluasi dilakukan, BO tetap terjadi, namun sudah turun. 18-30 April hanya terjadi 4 kali BO. Tentunya akan kembali dilakukan evaluasi lagi karena masih ada gangguan yang tembus ke pembangkit," ungkap Joy. 

 

Ditambahkannya, jika terjadi gangguan pada jaringan, maka di sekitar jaringan harus padam, karena tentunya akan membahayakan bagi masyarakat jika tidak. Namun harusnya,  jika proteksi jaringan bagus, maka tidak harus terjadi pemadaman total. 

 

Joy berharap dengan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan akan dapat memperbaiki sistem dan tidak lagi ada gangguan ke mesin pembangkit yang disebabkan gangguan pada jaringan. Sehingga masyarakat juga bisa terlayani secara maksimal kedepannya dan pemadaman bisa diminimalkan.

 

Reporter: Eka BP

Editor: Nandra F Piliang