Diminta Solusi Atas Masalah Warga Kuala Cenaku, Firdaus: Doakan Saya Jadi Gubri

Diminta Solusi Atas Masalah Warga Kuala Cenaku, Firdaus: Doakan Saya Jadi Gubri
RIAUMANDIRI.CO, KUALA CENAKU - Ada begitu banyak persoalan warga yang dicatat oleh Dr Firdaus, ST, MT saat datang menggelar kampanye dialogis di Desa Kuala Cenaku, Indragiri Hulu, Rabu (18/4/2018).
 
Sujadi misalnya, ia mengharapkan agar dilakukan pemutihan terhadap sertifikat tanah eks transmigrasi, karena hal ini menurutnya penting bagi dia dan warga lainnya. "Akibatnya kami tak bisa pinjam uang ke bank karena sertifikatnya sudah 30 tahun tapi tak bisa diputihkan," ujarnya.
 
Sementara itu sekitar 70 persen daerah transmigrasi ada masalah lahan yang sudah dijual-belikan tapi tidak bisa diganti nama. "Pembeli ingin ganti nama biayanya sampai Rp5 juta," ujarnya.
 
Makanya ia bersama warga lainnya mengharapkan pemerintah mau membantu dengan melakukan pemutihan, ia pun mengharapkan DR Firdaus ST MT mau membantu jika terpilih nanti.
 
Masalah lainnya diungkapkan Abdullah Sani yang merupakan mantan Kades Pasir Kemilu, katanya walaupun hujan lebat, namun ia bersama warga tetap semangat datang ke acara kampanye ini, karena banyak persoalan yang diadukan.
 
Diteruskannya, hingga saat ini belum ada program Pemprov untuk membangun pembatas dan penahan longsor badan sungai, hal ini lah yang mengakibatkan sejumlah jalan di Inhu ini rusak berat.
 
"Makanya nanti kalau pak Firdaus jadi Gubernur, tolong bantu bangunkan turap penahan longsor. Kami disini warganya tak pernah ingkar janji," ujarnya.
 
Lain Abdullah Sani lain pula Mahmudah, ia malah meminta kesejahteraan para guru komite diperhatikan, karena hingga saat ini kesejahteraan para guru masih memprihatinkan.
 
Lalu ada Asimun, warga yang berprofesi sebagai petani jagung, persoalannya kini banyak alihfungsi lahan pertanian ke perkebunan, ia pun mengharapkan agar ada kebijakan untuk pemanfaatan lahan gambut dan jangan dibiarkan 'tidur nyenyak' saja.
 
"Kami takut nanti kalau kami bakar, kami dipenjarakan pula, makanya kami dukung pak Firdaus untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya lirih.
 
Ditambahkannya, petani juga menghadapi persoalan produktifitas pangan yang terus menurun, modal tanam padi Rp3 juta, namun hasilnya cuma 3 karung, ini  sangat merugikan. "Makanya kini banyak warga lebih suka tanam sawit daripada tanam padi," kata Asimun.
 
Menanggapi persoalan-persoalan itu, Firdaus menjawab dengan sangat bijak, kalau memang saat ini ada kebijakan baru terkait pengelolaan lahan gambut, maka ia pun berjanji akan memikirkan program yang tepat untuk persoalan ini, termasuk alihfungsi lahan.
 
Soal kesejahteraan guru komite pihaknya juga sudah menyiapkan solusi terhadap persoalan itu, namun tentunya ia akan membantu jika memang dipercaya warga untuk menjadi Gubernur Riau.
 
Soal pemutihan sertifikat, Firdaus menyebut hal ini mesti diselesaikan oleh Pemda dengan BPN, apalagi Pemerintah provinsi juga ada program prona, jadi harusnya masalah seperti itu bisa diselesaikan.
 
"Terkait jalan, turap dan infrastruktur lainnya, tentu itu akan menjadi kewenangan pemerintah untuk membangunnya, dan kalau kita dipercaya kita pasti akan menyelesaikannya," kata Firdaus yang disambut teput tangan dari warga yang hadir.
 
Selain ratusan warga dan tokoh masyarakat, tampak juga hadir Ketua Demokrat Inhu Arwan Citra Jaya, Ketua Demokrat Kuala Cenaku Sujafi, Anggota DPRD Riau dari PPP Malik Siregar dan bacaleg DPRD Riau dari Demokrat Hendra. (rls)