TRUK BERNOTASE TINGGI MELINTAS

Jalan Banyak Rusak

Jalan Banyak Rusak

PANGKALAN KERINCI (HR)- Truk-truk milik sejumlah perusahaan melintas di jalan yang mulus baik jalan nasional atau atau jalan lintas timur dalam wilayah Kabupaten Pelalawan saat ini. Akibatnya, tentu saja beberapa jalan tersebut kini kondisinya rusak dan harus segera diperbaiki.

"Kita warning kepada perusahaan yang memiliki armada berat agar membangun jalan milik sendiri. Sudah terlalu baik pemerintah kita ini, karena armada berat  bebas melintasi badan jalan nasional dalam kawasan Kabupaten Pelalawan," kata Ketua Komisi I DPRD Pelalawan Eka Putra, Rabu (4/3).

Akibat terlalu baiknya pemerintah, imbuh Politisi Golkar ini, akses yang dibangun melalui pundi-pundi APBN melalui sumbangsih rakyat yang bijak membayar pajak, bebas dinikmati oleh kaum pemodal atau kavitalis dan bisnisnya menjadi lancar.     Namun, dampak yang ditimbulkan amat besar, badan jalan menjadi cepat rusak menghasilkan lobang besar mengangah dimana-mana. Bahkan, nyawa masyarakat terbuang percuma.

"Lintas Timur dalam kawasan Pelalawan baru saja siap diperbaiki. Nah, kita sama-sama mengetahui jika badan jalan itu tetap dilintasi oleh truk bertonase tinggi, alamat badan jalan tak berumur panjang, begitu pula akan menjadi momok menakutkan ketika melintas di jalan nasional. Sebaiknya, perusahaan mulai memikirkan mencari solusi untuk membangun akses milik sendiri," sarannya seraya menyebutkan armada bertonase tinggi seolah menjadi mesin pembunuh yang menakutkan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan T Ridwan Mustafa membenarkan jika armada bertonase tinggi tetap melintasi jalan negara lintas timur dalam wilayah Kabupaten pelalawan. Menurut Kadishub Ridwan, hal itu disebabkan oleh berhentinya operasional jembatan timbangan di desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras.

"Untuk melakukan penertiban truk bertonase tinggi itu gawe Dishub Pelalawan hanya sedikit. Artinya, penertiban secara maksimal bisa dilakukan dengan menggandeng pihak Dishub Provinsi Riau dan pihak Kepolisian melalui Polisi Lalu Lintas," jelasnya.

Kondisi diperparah dengan berhentinya jembatan timbangan, imbuhnya, karena untuk menentukan muatan pengguna jalan lintas timur oleh truk-truk berat itu harus ditimbang di jembatan timbangan. Kondisinya sekarang ini, untuk kembali mengoperasikan jembatan timbangan itu berada di Dishub Provinsi Riau.

"Pada prinsipnya Dishub Pelalawan amat mendukung agar jembatan timbangan di Terantang Manuk itu kembali dioperasikan," tutupnya. (zol)