Harga Anjlok, Petani Kelapa Kuala Kampar Menjerit

Harga Anjlok, Petani Kelapa Kuala Kampar Menjerit
RIAUMANDIRI.CO, Kuala Kampar - Harga jual kelapa selama tiga pekan terakhir ini mengalami penurunan secara drastis. Hal itu dirasakan oleh petani kelapa di kecamatan Kuala Kampar, dari harga jual Rp 1.800 per butir sekarang hanya Rp.1100, 
 
Harga tersebut belum dipotong dengan upah panen, artinya setelah dipotong dengan upah panen petani hanya menerima hasil penjualan berkisar Rp.750 per butir.
 
"Haduh sekarang petani kelapa di Kuala Kampar menjerit. Pasalnya mereka sekarang menerima harga jual Rp.1100, itu belum dipotong jasa pemanen, kalau bersihnya dari harga segitu, petani hanya menerima Rp 750 perbutir. Padahal tiga pekan sebelumnya harga kelapa masih dihargai Rp.1800," ungkap anggota dewan dari Fraksi Golkar Said Mashudi, Rabu (11/4/2018) di kantor DPRD Pelalawan.
 
Menurut Said, penurunan harga jual kelapa di Kuala Kampar saat ini, selain banyaknya pasokan kemungkinan juga ada permainan yang sengaja dilakukan oleh para tengkulak di wilayah itu. Walaupun ada tiga agen besar pembeli kelapa di daerah tersebut, mereka terkesan bersepakat dengan harga beli yang sama.
 
"Tapi anehnya, kalau ada agen kelapa dari Thailand masuk, itu harga jual kelapa bisa meningkat drastis hingga mencapai Rp.2500 per butirnya," jelas Said.
 
Said berharap agar pemerintah bisa mengatur harga jual kelapa sekaligus menetapkan harga jual jenis komoditi ini. Sehingga para petani kelapa di Kuala Kampar tidak harus merugi akibat ulah permainan para tengkulak.
 
"Saya mau, kalau bisa pemerintah bisa masuk ke ranah ini sebagai penengah yang bisa memberikan penetapan harga jual kelapa petani secara layak dan bisa masuk ke pasaran, artinya bagaimana caranya petani bisa untung dan pembeli tidak rugi," ungkap Said Mashudi. 
 
Reporter: Pendi
Editor: Nandra F Piliang