Mess DPRD Riau Tak Terawat, Pemprov Riau Dinilai Tak Mampu Mengelola Aset

Mess DPRD Riau Tak Terawat, Pemprov Riau Dinilai Tak Mampu Mengelola Aset
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Bangunan mess DPRD Riau di Jalan Thamrin Gang Thamrin II RT IV RW I Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail Pekanbaru merupakan salah satu aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang tidak terawat dan termanfaatkan dengan baik. Hal itu menunjukkan Pemprov Riau melalui dinas terkait tidak mampu mengelola aset dengan dengan baik.
 
Demikian diungkapkan anggota Komisi III DPRD Riau, Marwan Yohanis, Selasa (27/3/2018). Menurut Marwan, Pemprov Riau harus mencatat dan merawat seluruh aset miliknya. 
 
"Semua aset itu harus tercatat. Semua yang tercatat harus ada barangnya. Semua yang ada barangnya harus terawat. Kepada pemprov, kan sudah sering disampaikan, apakah dalam hearing namanya, ataupun lainnya," ungkap Marwan.
 
Setakat ini, sebut politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, tidak hanya aset mess DPRD Riau itu saja yang terbengkalai. Menurutnya, sangat banyak aset yang mengalami hal yang sama. "Tidak hanya itu saja. Misalnya aset Pemprov di Bagansiapi-api yang sudah menjadi sarang hantu. Itu juga tidak terawat," sebut Marwan.
 
Seharusnya, lanjut Marwan, aset itu dimanfaatkan dengan baik. Jika itu tidak dilakukan, hal itu menunjukkan ketidakmampuan Pemprov Riau dalam menjaga dan merawat aset miliknya.
 
"Aset-aset yang ada itu harus kita manfaatkan dengan baik. Jika tidak dimanfaatkan, Pemprovnya tidak punya kemampuan untuk hal-hal yang demikian. Pegawainya begitu banyak, orang-orang yang ditugaskan begitu banyak, masa ngurus aset tak bisa," kesal Marwan.
 
Terpisah, anggota Komisi III DPRD Riau lainnya, Musyaffak Asikin, mengatakan Pemprov Riau melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau harus memiliki perencanaan yang baik dalam pemanfaatan aset.
 
 "BPKAD harus buat perencanaan bagaimana aset itu dimanfaatkan. Pemanfaatannya itu nanti akan menjadi salah satu pendapatan daerah. Walaupun kecil kan lumayan menjadi sumber PAD," tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
 
Untuk diketahui, salah satu aset Pemprov Riau, yaitu mess DPRD Riau dibiarkan kosong tak terawat sejak tahunan lamanya. Selain meresahkan, kondisi tersebut juga membuat prihatin warga sekitar sebab di sekeliling bangunan itu kini sudah ditumbuhi semak belukar mengundang binatang buas membuat sarang.
 
"Sekitar empat tahun sudah rumah itu dibiarkan kosong. Bisa lihat sendiri, semak belukar sudah tumbuh tinggi tak dirawat. Semua tujuh unit, tapi yang bagian depan ada yang menghuni. Tinggallah enam lagi terbiar tak jelas," kata Umi, warga sekitar, kepada Riaumandiri.co, Senin (26/3/2018).
 
Selayaknya, kondisi itu tidak terjadi jika pemerintah melalui instansi terkait mau meminjam pakaikan bangunan kepada warga sekitar yang belum punya rumah. Tapi harapan itu hanya sia-sia sebab beberapa kali usulan disampaikan tak kunjung direspon baik.
 
"Kan lebih baik dipinjam pakaikan saja ke warga, jadi bisa dirawat. Tidak seperti sekarang, macam rumah hantu. Semua barang- barang yang ada dalam rumah itu sudah hilang tak satupun bersisa. Dulu di dalam mess itu ada lemari tempat tidur, AC, gorden dan lainnnya," jelas Umi
 
Sementara itu, Ketua RW I, Muzerman, membenarkan mess tersebut sudah kosong tak terawat sekitar empat tahun lalu. Sehingga wajar kalau warga menyebut mess seperti rumah hantu. Upaya meminta bangunan agar bisa dipinjampakaikan untuk kegiatan bermanfaat sudah dilakukan, tapi selalu ditolak. Padahal warga sekitar sudah merasa resah sejak lama dengan kondisi demikian.
 
"Apa boleh buat, permintaaan kami untuk bisa pinjam pakai selalu ditolak. Padahal untuk dijadilan tempat kegiatan masyarakat. Salah satunya untuk LKM dan Posyandu. Kami berharaplah bangunan itu bisa ditempati kembali jadi aset tak terbuang sia-sia," kata Muzerman.
 
"Kondisinya sudah miris. Dulu bangunan itu pernah dijadikan orang untuk tempat pesta narkoba. Semak sudah tinggi mengundang binatang buas. Dulu yang punya katanya anggota dewan, belakangan saya dengar yang punya provinsi. Tak tahulah mau siapa saja pemiliknya. Yang jelas jangan dibiarkan seperti itu," sambungnya menutup.
 
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Rico Mardianto