Jalan Batu Belah-Salo Rusak Parah

Jalan Batu Belah-Salo Rusak Parah

BANGKINANG (HR)-Kondisi jalan Lingkar yang menghubungkan Desa Batubelah-Salo yang merupakan jalan provinsi kondisinya rusak parah, berlubang dan retak-retak. Di sejumlah titik sudah hampir putus dan tidak bisa dilalui.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Ketua DPRD Kabupaten Kampar, Ahmad Fikri, Selasa (3/3). Fikri melihat langsung kerusakan yang terjadi. Ia menyisir ruas jalan sepanjang sekitar 10 kilometer.

Dalam penyisiran ini, Fikri dan sejumlah awak media melihat langsung sejumlah titik jalan ini retak-retak, pecah dan di sejumlah titik terlihat amblas. Kondisi ini menurut pria yang juga Ketua DPD II Partai Golkar ini sangat membahayakan para pengendara yang lewat, ditambah lagi kondisinya yang gelap saat malam.

"Ini sangat berbahaya, sejumlah titik sudah rusak parah, amblasnya sudah sampai ke badan jalan, tergerus air hujan, apa lagi kondisi tanahnya ini tanah kuning yang mudah longsor dan lagi tidak ditumbuhi rumput akan mempercepat badan jalan amblas," ungkap Fikri.

Melihat kondisi itu, Ahmad Fikri langsung menghubungi Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Kabupaten Kam par, Hambali. Dia minta agar pihak Dishub memasang rambu-rambu peringatan dan pemberitahuan jalan amblas agar para pengendara tidak terperosot kedalam lubang yang dalamnya 2 sampai 3 meter.

Dishub Turunkan Tim ke XIII Koto Kampar Sementara terkait longsor di KM 32/93 Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Dinas Perhubungan dan Infokom Kampar telah menurunkan tim.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kampar, Hambali, ketika dimintai tanggapannya terkait semakin parahnya pinggir jalan yang longsor jalur yang menghubungkan Sumbar- Riau itu.

 "Kita telah tinjau ke lokasi longsor dan memang kondisinya terus bertambah, bahkan bagian bawah jalan telah berlubang yang diduga disebabkan semakin menurunnya tanah akibat dikikis air," katanya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Kampar, guna  melaporkan  kejadian itu. Dishub hanya bisa memasang rambu-rambu lalu lintas tentang adanya bahaya longsor. Diakuinya, jika lokasi longsor itu tak segera ditangani, maka jalan itu akan semakin parah,  bahkan di bagian lain terus mengalami keretakan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, longsor semakin melebar dan batu yang dipasang di sebelah kanan jalan dari Sumbar, telah longsor hingga ke dasar tanah dan materil tembok penahan tebing itu sudah berserakan. Sekitar 1 meter mengarah ke tengah jalan dan turap yang longsor sepanjang 15 meter.

Pekerjaan perbaikan turap yang diduga dikerjakan pada anggaran 2014 yang bersumber dari APBN itu belum diketahui penanggung jawabnya dan pihak Sat Lantas Polres Kampar telah memasang rambu-rambu  sebagai petunjuk ke pengguna jalan raya tentang adanya jalan longsor untuk tetap berhati-hati melintasi kawasan itu.***