Survei Pilgub Jabar, Tiga Paslon Bakal Bersaing Ketat

Survei Pilgub Jabar, Tiga Paslon Bakal Bersaing Ketat
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Tiga pasangan calon (paslon) Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat akan bersaing ketat dalam Pilkada 2018.  Berdasarkan hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), tingkat elektabilitas paslon Sudrajat - Ahmad Syaikhu (Asyik) terus merangkak naik mengalahkan Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan  mengejar Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi (2DM).
 
“Ketika secara spontan respoden ditanyakan siapa yang akan dipilih jika Pilgub Jawa Barat digelar hari ini maka pasangan Sudrajat - Ahmad Syaikhu memperoleh 18,2 persen, Ridwal Kamil - Uu Ruzhanul Ulum 17,4 persen,” ujar Direktur Ekesekutif LKPI Arifin Nurcahyo dalam rilis yang diterima wartawan, Sabtu (24/3/2018).
 
Survei dilakukan tanggal 26 Februari sd 11 Maret 2018 menggunakan Metode Multistage Random Sampling dengan 2.178 responden yang tersebar di 18 kabupaten dan 9 kota di Jawa Barat secara proposional sesuai prosentase DPT di Jawa Barat. Margin of Error sebesar -/+ 2.1% dan tingkat Kepercayaan Survei 95%.
 
Sementara itu, pasangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi atau 2DM masih bertengger di posisi teratas, yaitu 22,3 persen. Sedangkan tingkat elektabilitas pasangan Tubagus Hasanuddin - Anton Charliya (Hasanah) terendah, yaitu 6,2 persen dan belum menentukan pilihannya 35,9 persen.
 
"Elektabilitas Sudrajat - Ahmad Syaiku mendekati pasangan Dedy - Dedi. Walau Sudrajat terbilang anyar di perpolitikan Jawa Barat, namun faktor leadership dan kapabilitas Sudrajat menjadi ukuran bagi masyarakat Jawa Barat untuk memilih pemimpinnya untuk lima tahun mendatang," jelasnya.
 
Begitu juga dalam pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner terkait pasangan calon Gubernur yang akan dipilih nanti pada Juni 2018, Pasangan Asyik (nomor urut 3) ini kembali mengalahkan pasangan Rindu (nomor Urut 1). Sebanyak 21,2 persen memilih Nomor 3 dan sebanyak 16, 2 persen memilih Rindu.
 
Pasangan lainnya Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi 21,7 persen, Tubagus Hasanuddin - Anton Charliya 8,9 persen dan yang belum memilih 32,1 persen.
 
“Dalam tingkat kepemimpinan dan akseptabilitas, dan tingkat kapabilitas, pasangan Asyik ini mengalahkan pasangan Rindu,” tambahnya.
 
Tingkat kepemimpinan, Ridwal Kamil - Uu Ruzhanul Ulum 77,4 persen, Sudrajat - Ahmad Syaikhu 80,2 persen , Tubagus Hasanuddin - Anton Charliya 71,2 persen, Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi persen 78.3 persen.
 
Tingkat Akseptabilitas, Ridwal Kamil - Uu Ruzhanul Ulum 71,4 persen, , Sudrajat - Ahmad Syaikhu 84,2 persen, Tubagus Hasanuddin - Anton Charliya 69,2 persen, Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi 86,3 persen.
 
Dan untuk tingkat Kapabilitas, Ridwal Kamil - Uu Ruzhanul Ulum 61,4 persen, Sudrajat - Ahmad Syaikhu 78,2 persen, Tubagus Hasanuddin - Anton Charliya 68,2 persen, Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi 70,3 persen.
 
“Di Jabar, popularitas tidak berbanding lurus dengan tingkat keterpilihan. dalam pandangan responden popularitas tidak menjamin akan kinerja yang baik sesuai dengan harapan masyarakat,” tegasnya.
 
Fakta ini, menurut Arifin,  mengingatkan pasangan Ahmad Heryawan - Dede Yusup pada Pilkada 2008. Popularitas HAde  pun tidak sepopuler Agum Gumelar - Numan Abdul  dan pasangan Dani Setiawan - Iwan Sulanjana.  Aher selama 2004 menjadi anggota DPRD DKI Jakarta artinya tidak banyak bersentuhan dengan masyarakat Jawa Barat walaupun Aher ada asli putra Sukabumi. 
 
Reporter:  Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto