PKS Ingin PAN Bergabung dengan Koalisi Gerindra

PKS Ingin PAN Bergabung dengan Koalisi Gerindra
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencoba membangun komunikasi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bergabung dalam koalisi bersama Partai Gerindra. 
 
Ketua DPP PKS Almuzzammil Yusuf menginginkan, koalisi PKS dan Gerindra bisa lebih besar lagi untuk membuka peluang lebih besar dalam Pilpres 2019. Karena itu, PAN akan menjadi target prioritas PKS berikutnya.
 
Almuzzammil mengatakan, sampai saat ini, memang belum ada kriteria mendetail terkait calon presiden alternatif yang akan diajukan PKS bersama Gerindra.
 
"Terpenting, sosok itu memang didukung dan disepakati oleh partai koalisi," ujar anggota Komisi II DPR itu ketika dihubungi Republika, Sabtu (17/3/2018).
 
Almuzzammil menambahkan, tidak hanya PKS yang berhak mengajukan nama untuk posisi calon presiden maupun wakil presiden. "Tiap mitra koalisi berhak mengajukan nama masing-masing dari mereka," ucapnya.
 
Karena itu saat ini, Almuzzammil mengatakan, PKS juga fokus dalam melakukan sejumlah dialog bersama mitra koalisi terkait calon yang bakal diajukan pada Pilpres 2019. PKS bersama Gerindra bertekad mengajukan calon presiden untuk menjadi penantang pejawat Joko Widodo tahun depan. 
 
Koalisi PKS dan Partai Gerindra sudah memiliki modal 20,1 persen kursi di DPR RI. Persentase tersebut memenuhi persyaratan minimal 20 persen kursi DPR untuk mengusung calon pada pesta demokrasi tahun depan. 
 
Pada Februari, PKS telah mengumumkan sembilan nama yang akan diajukan ke partai politik lain dan tokoh potensial. Dari sembilan nama itu, di antaranya ada Mantan Presiden PKS Anis Matta, Presiden PKS saat ini, Mohamad Sohibul Iman dan Almuzzammil.
 
Setelah pengumuman itu, belum banyak pergerakan yang dilakukan oleh PKS. Pada Kamis (15/3/2018), Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan PKS memiliki prinsip tersendiri dalam bergerak menuju Pilpres 2019. 
 
Selayaknya naik mobil manual di jalan bebas hambatan, dibutuhkan perpindahan gigi secara bertahap. "Gigi satu dulu, baru gigi dua, tiga dan seterusnya. Awalnya mulai dengan perlahan, tapi meningkat," ujarnya seperti dikutip dari Republika
 
Sumber: republika.co.id