Bulog Riau Cadangkan Ketersediaan Beras 6.000 Ton

Bulog Riau Cadangkan Ketersediaan Beras 6.000 Ton
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Bulog Riau menyatakan telah mencadangkan 6.000 ton beras kualitas medium guna guna menyukseskan program Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah atau OP-CBP di tahun 2018. 
 
Demikian disampaikan Kepala Bulog Divre Riau dan Kepri, Awaluddin, Selasa (13/2/2018). Dikatakannya, dari 6.000 ton beras tersebut sebagian sudah didistribusikan kepada seluruh pedagang di pasar.
 
"Kita sejak awal program OP-CBP ini sudah siapkan cadangan sebanyak 6.000 ton, kita akan gelontorkan sesuai kondisi dan pergerakan pasar," tuturnya.
 
Meski demikian, sebut dia, Bulog akan terus melakukan OP-CBP hingga batas belum ditentukan. Namun yang pasti hingga harga beras di pasar Riau kembali ke titik normal dan stabil. Beras kualitas medium untuk memenuhi kebutuhan sepanjang pelaksanaan program OP-CBP pada 2018.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ingot Achmad mengakui bahwa sejak pertengahan Januari 2018 telah terjadi kenaikan lagi pada harga beras kualitas premium.
 
Setelah sebelumnya akhir Desember 2017 sudah alami kenaikan sekitar Rp100-Rp1.000/kg.
 
"Kenaikan ini terjadi untuk beberapa jenis beras seperti beras asal Palembang dengan merek Belida dan juga Topi Koki, serta Ramos asal Sumatera Utara," tuturnya.
 
Seperti diketahui sebelumnya pemerintah pusat secara nasional serentak melalui gudang Bulog meluncurkan gerakan OP-CBP ke pasar guna meredam kenaikan harga beras pada awal tahun.
 
Selain juga menyikapi musim panen yang masih akan berlangsung pertengahan tahun. Tujuannya untuk menyediakan kebutuhan beras dengan mudah dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9.850 per kilogram.
 
Beras yang digelontorkan ini kualitas medium diecer dengan harga Rp9.850 per kilogram.
 
Dengan pendistribusian beras medium ini ke pasar maka diharapkan mampu meredam kenaikan harga bahkan menurunkan yang biasanya terjadi Desember sampai Januari 2018.
 
Untuk proses pengeceran, Bulog sudah bekerja sama dengan puluhan pedagang kebutuhan pokok di pasar tradisional se-Riau, juga Rumah Pangan Kita (RPK) yang telah menjadi mitra.
 
"Mereka harus memasang spanduk bertanda khusus untuk penjualan dan mencantumkan harga sesuai HET RpRp9.850, sehingga mudah diketahui masyarakat," ujar Ingot Achmad.
 
Selain itu, lanjut dia, juga untuk memudahkan pengawasan jika ada yang mencoba menyelewengkan program tersebut dilapangan. 
 
Reporter:  Renny Rahayu
Editor:  Rico Mardianto