Lagi, Warga Inhil Tewas Mengenaskan Dimangsa Harimau

Lagi, Warga Inhil Tewas Mengenaskan Dimangsa Harimau
RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Yusri Effendi (31) buruh bangunan diserang harimau liar hingga tewas di Kecamatan Pelangiran Kab Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Diduga kuat, serangan itu dilakukan harimau bernama Bonita yang sudah dua bulan ini dicari tim gabungan pasca menyantap korban pertamanya Jumiati beberaoa waktu lalu.
 
Korban Yusri ditemukan tewas diserang harimau pada Sabtu (10/3/2018) diperkirakan sekitar pukul 19.00 WIB. Di tubuh korban ditemukan bekas gigitan taring harimau di bagian leher belakangnya.
 
Di lokasi konflik ini diperkirakan ada dua ekor harimau yang telah ditandai bernama Boni dan Bonita. Harimau bernama Bonita diduga yang melakukan penyerangan terhadap korban Yusri.
 
"Kemungkinan terbesar Bonita," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, seperti dikutip dari detikcom, Minggu (11/3/2018).
 
Sebagaimana diketahui, korban Yusri bersama tiga rekannya lagi mengerjakan bangunan untuk sarang burung walet di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang Kanan, Kecamatan Pelangiran.
 
Lokasi ini, jaraknya sekitar 20 km dari lokasi pertama konflik harimau dengan warga. Konflik pertama Jumiati karyawan perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantations perusahaan asal Malaysia tewas diserang Bonita pada 3 Januari 2018 lalu.
 
Saat para buruh bangunan ini bekerja, dari atas bangunan mereka melihat ada harimau datang. Harimau itu menongkrongi mereka hingga menjelang magrib. Melihat ada harimau, buruh bangunan ini terus bertahan di atas. Merasa harimau sudah tak nampak lagi, ke empat buruh bangunan lantas turun dan berlari menyelamatkan diri.
 
Baru berjalan sekitar 250 meter, tiba-tiba dari depan muncul harimau buas itu. Mereka pun kembali berlari menyelamatkan diri masing-masing. Karena sudah malam, sesama pekerja pun saling memanggil rekannya. Hanya Yusri yang tidak ada sahutan. 
 
Belakangan, atas bantuan warga desa, Yusri ditemukan dalam kondisi tewas di bagian tengkuknya bekas gigitan taring harimau.
 
Pascakonflik pertama yang menawaskan Jumiati tim gabungan BBKSDA Riau, TNI/Polri setempat melakukan pengamatan di lapangan. Tim berusaha ntuk menangkap Bonita. Berbagai cara telah dilakukan, di antaranya pemberian umpan kambing di box trap. Begitu juga disebar daging yang sudah disuntik bius. Namun semua itu belum menggoda Bonita untuk memakan umpan tersebut. 
 
Sumber:  Detik.com