Bekraf Pusat dan UIR Bahas Rencana Penelitian Lagu-lagu Melayu

Bekraf Pusat dan UIR Bahas Rencana Penelitian Lagu-lagu Melayu
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Badan Ekonomi Kreatif Pusat bersama Universitas Islam Riau membahas rencana penelitian bersama tentang lagu-lagu Melayu. Pembahasan yang berlangsung Jumat (2/3/2018) sore, di Kampus UIR Pekanbaru dipimpin Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Ir H Rosyadi, MSi.
 
Hadir dalam pembahasan itu Wakil Rektor Bidang Akademik Dr H Syafhendry, MSi, Dekan FKIP Drs Alzaber, MSi, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama Dr Husnul Kausarian, BSc (Hon) MSc dan Kepala Bagian Humas Dr H Syafriadi, SH, MH dan KTU Eka Putra, SIkom. Sementara dari Bekraf hadir Atikah Nur PR, Maman R, Dian Permatasari dan Nurhani, YI. Keempatnya datang ke Gedung Rektorat UIR diantar dua dosen FKIP UIR, Dr Hj Tengku Ritawati dan Dr Nurmalinda.
 
Kepada Pimpinan UIR, Atikah Nur menyampaikan, Bekraf merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pariwisata. Tugas-tugas yang diberikan pemerintah kepada lembaganya sangat banyak, sementara sumberdaya yang tersedia terbatas jumlahnya. 
 
Karena itu, dalam merealisasikan program atau kegiatan, mereka bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik yang berkedudukan di Pusat maupun di daerah. 
 
''Kami juga menjalin kerja sama dengan universitas negeri dan swasta. Selama ini telah banyak kegiatan yang kami kerjasamakan dengan universitas, tapi kerja sama itu lebih banyak dilakukan dengan universitas yang berada di Pulau Jawa,'' kata Atikah Nur.
 
Bekraf, lanjut Atikah Nur, memiliki 16 sektor program termasuk riset. Riset ini dilakukan untuk mengangkat kebudayaan Riau dalam upaya meneruskan penelitian penelitian yang sudah ada agar keberadaan kebudayaan itu diakui oleh Unesco. Di luar target itu, tambah Atikah, tentu dari sisi ekonomi kreatifnya. Tak tertutup kemungkinan riset ini dilengkapi dengan workshop
 
''Teknik dari kerja sama ini akan dibahas dalam pertemuan lanjutan setelah kami mendapat penjelasan dari UIR terkait dengan model kerja sama termasuk nota kesepahamannya,'' ujar Atikah Nur.
 
UIR mengapresiasi dan menyambut rencana Bekraf bekerjasama. Menurut Rosyadi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan selain memiliki program studi dan sumber daya yang memadai, kerjasama serupa telah dilakukan UIR dengan banyak instansi pemerintah baik di provinsi, kabupaten maupun kota. Sebagai universitas swasta tertua di Riau, di FKIP UIR memiliki sekitar 6.000 mahasiswa. 
 
''Kami berterima kasih kepada Bekraf yang telah mempercayakan kepada UIR meneliti lagu-lagu Melayu termasuk penelitian-penelitian lain yang menjadi ruang lingkup bidang kerja badan ekonomi kreatif. Saya kira banyak bidang ekonomi kreatif di Provinsi Riau yang perlu diketahui, didalami dan dikembangkan oleh Bekraf. Soal teknis kerja sama yang akan dibangun nanti bisa dibicarakan dengan FKIP,'' kata Rosyadi. (rls)
 
 
Editor : Rico Mardianto