Lagi, Ikan Mati di Sungai Kerumutan Pelalawan, Diduga Tercemar Limbah Perusahaan Sawit

Lagi, Ikan Mati di Sungai Kerumutan Pelalawan, Diduga Tercemar Limbah Perusahaan Sawit
RIAUMANDIRI.CO, BANDAR PETALANGAN - Lagi-lagi ikan mati mengapung di Sungai Kerumutan, Desa Tambun, Bandar Petalangan, Pelalawan. Warga menduga, kejadian tak lazim ini disebabkan kebocoran limbah pabrik perusahaan sawit yang ada di sekitar daerah tersebut.
 
Ikan mati dengan kondisi terapung ini terlihat oleh warga sejak Rabu (21/2/2018) lalu, sekitar pukul 16.00 WIB. Dugaan sementara kejadian ini akibat adanya tumpahan limbah perusahaan di hulu sungai tersebut.
 
Mantan kepala desa Tambun Hendri T sangat menyayangkan peristiwa matinya ikan di Sungai Kerumutan. Sebab peristiwa ini sudah terjadi beberapa kali sebelumnya namun belum pernah ada yang bertanggung jawab atas kejadian yang merugikan para nelayan ini.
 
"Ini sangat aneh, ikan di sungai tidak akan mati begitu saja tanpa ada zat kimia lainnya masuk ke sungai," ujar Hendri, Jumat (23/2/2018). 
 
Sementara masyarakat sekitar yang bekerja sebagai nelayan, mengatakan bahwa dengan matinya ikan di Sungai Kerumutan,  berdampak terhadap hasil tangkapan mereka dan berpengaruh terhadap ekonomi warga.
 
Warga sempat mendatangi kantor PT Makmur Andalan Sawit (MAS), yang diduga asal sumber limbah. "Kami menduga ini disebabkan limbah perusahaan. Dari pengalaman sebelumnya kejadian ikan mati ini pada saat kondisi air sungai naik, sehingga dugaan perusahaan membuang limbah sangat memungkinkan dan sekalian cuci tangan, namun secara aturan untuk membuktikan itu juga cukup sulit," ujar Risal (28), nelayan di Desa Tambun.
 
Menurut Risal, kedatangan puluhan warga dari kelompok nelayan desa Tambun tersebut diterima pihak perusahaan PT MAS. Dalam pertemuan tersebut pihak perusahaan menampik penyebab ikan mati diakibatkan limbah perusahaan.
 
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, Samsul Anwar mengaku kalau pihaknya sudah mendapat laporan terkait ikan mati di aliran Sungai Kerumutan. Dia tidak menampik kalau ikan itu mati kemungkinan disebabkan oleh limbah perusahaan atau hal lainnya. 
 
"Namun yang tahu persis biasanya itu orang perikanan (Dinas Perikanan dan Kelautan)," katanya.
 
Samsul juga mengaku pihaknya telah turun ke lapangan mengecek limbah PT Mas yang diduga sebagai penyebab kematian ikan di sungai. 
 
"Apakah limbah mereka sudah sesuai dengan baku mutunya atau tidak dan apakah ada kebocoran atau tidak nanti kita sampaikan soalnya anggota masih di lokasi," ungkap Samsul Anwar.
 
Reporter:  Pendi
Editor:  Rico Mardianto