Firdaus-Rusli Kampanye di Meranti, Syamsurizal: Memilih Orang Baik Wajib

Firdaus-Rusli Kampanye di Meranti, Syamsurizal: Memilih Orang Baik Wajib
RIAUMANDIRI.CO, MERANTI - Mantan Bupati Bengkalis dua periode, Dr H Syamsurizal, MM menegaskan memilih orang baik untuk memimpin Riau ke depan wajib hukumnya. Kesalahan dalam menetapkan pilihan akan melahirkan penyesalan berkepanjangan.
 
Menurutnya, empat pasang calon pemimpin Riau saat ini, keseluruhannya adalah orang pilihan. Namun dari pilihan yang baik, tentunya ada yang terbaik. 
 
"Dari 4 pasang calon, kita melihat pasangan Dr H Firdaus, ST, MT dan H Rusli Effendi, MSi merupakan pasangan terbaik. Pasangan ini tidak hanya kolaborasi umara dan ulama, tapi dua-duanya orang alim atau berilmu," jelas anak jati Kepulauan Meranti ini.
 
Syamsurizal mengaku sudah lama  mengenal sosok Firdaus maupun  Rusli. Menurut pengamatannya, Firdaus  dan Rusli adalah orang baik yang harus diberikan kesempatan menakhodai negeri Lancang Kuning  ini. 
 
"Jika orang baik tidak terjun ke politik, maka para penjahatlah yang akan mengisinya. Firdaus dan Rusli ini orang baik," ujar Syamsurizal, mengutip pernyataan Presiden Turki, Recep Thayyib Erdogan.
 
Pada sisi lain, kedatangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Dr H Firdaus-H Rusli Effendi, MSi di Meranti mendapat sambutan hangat masyarakat di tiga titik lokasi kampanye yang digelar. 
 
Di Jalan Teladan Tanah Lot, pasangan  Firdaus-Rusli disambut dengan rebana ibu-ibu majelis taklim. Lantunan shalawat mengiringi langkah mereka menuju tempat acara. Untuk membuka acara, H Rusli Effendi didaulat membacakan ayat suci Alquran. Lantunan suaranya yang merdu memukau, terutama ibu-ibu.
 
Dr H Firdaus di hadapan masyarakat  Tanah Lot dan Desa Banglas Barat mengaku sangat memahami persoalan di tengah masyarakat Meranti.
 
"Saya paham, masalahnya adalah infrastruktur yang menghubungkan pulau dan daratan, sehingga akibatnya adalah tingginya harga-harga kebutuhan. Saya dan Pak Rusli sudah memprogramkan pembangunan jalan darat yang menghubungkan Tebing Tinggi-Pekanbaru untuk menghubungkan Riau Kepulauan dengan daratan," jelas Firdaus.
 
Lebih lanjut disampaikannya, merosotnya pertumbuhan ekonomi Riau juga berdampak pada munculnya persoalan gizi buruk, dan miskinnya pembangunan infrastruktur. 
 
"Dampak merosotnya pertumbuhan ekonomi Riau 4 tahun terakhir ini, salah satunya adalah gizi buruk dan miskinannya infrastruktur. Kalau ekonomi kita tumbuh di atas rata-rata nasional, gizi buruk tidak ada, dan pembangunan infrastruktur menjadi sangat mudah karena daerah punya duit. Untuk itu saya bertekad akan menggenjot pertumbuhan ekonomi Riau," ungkap Firdaus. (rls)