Pengusaha Travel Protes, Harga Tiket Via Online Lebih Murah

Pengusaha Travel Protes, Harga Tiket Via Online Lebih Murah
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengusaha travel agen mengaku bahwa usaha penjualan tiket yang dijalaninya mengalami kerugian. Pasalnya, meski telah melakukan deposit, namun banyak konsumen yang tidak melakukan pembelian tiket melalui travel agen, tetapi beralih pembelian melalui online karena dianggap lebih murah. 
 
Permasalahan ini langsung disampaikan oleh Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Wilayah Riau, Dede Firmansyah kepada Riaumandiri.co. Menurut dia, penjualan tiket dengan harga murah yang diberikan via online, sebenarnya sudah menunjukkan ketidakadilan suatu bisnis. Karena lambat laun akan berdampak pada matinya usaha agen tour dan travel. 
 
"Memang kita akui saat ini online sudah mulai banyak, namun banyak di antara online yang justru tidak hanya fokus menjual tiket atau kamar hotel saja. Tetapi mereka hanya mengejar target untuk mencari investor, sehingga dengan adanya investor maka mereka tidak mengharapkan keuntungan dari penjualan tiket atau kamar hotel saja," ujar Dede. 
 
Dijelaskannya, adapun sistem ketidak fairan bisnis tersebut, karena banyak dari pelaku online yang tidak memikirkan kerugian, tetapi hanya memanfaatkan keuntungan jumlah orang yang memakai aplikasi mereka. Apabila harga tersebut diberikan oleh maskapai, tentunya ini akan menghancurkan sistem pasar. "Tentu dari para pelaku travel agen akan sangat kecewalah," papar dia. 
 
Menanggapi hal tersebut, Distrik Manager Citilink Pekanbaru, Dedek mengatakan, bahwa pihaknya tidak pernah memberikan harga yang berbeda kepada seluruh chanel yang bekerjasama. Baik itu ke travel agen maupun ke perusahaan online. 
 
"Kita tidak pernah membedakan harga dasar tiket, baik ke pihak travel agen maupun ke online. Jadi harga yang kami jual ke semua chanel sama. Tak ada yang dibedakan," ungkap dia.
 
Menurutnya, karena saat ini sudah zaman online, mungkin bisa saja para pelaku online mendapatkan subsidi, dan berani untuk gamling dan jor-joran di awal asal aplikasi mereka banyak digunakan orang, karena dari aplikasi tersebut mereka sudah mendapatkan untung. Namun begitu, melihat kondisi ini pihaknya sudah melaporkan ke pihak Head Officer (HO) untuk segera dicarikan solusinya.
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang