Sekelompok Orang Tuntut Gaji Guru Honorer, Aksi Dikawal Puluhan Aparat

Sekelompok Orang Tuntut Gaji Guru Honorer, Aksi Dikawal Puluhan Aparat
RIAUMANDIRI.CO, SELATPANJANG - Enam orang yang tergabung dalam Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) unjuk rasa di halaman Kantor Kemenag Meranti, Jumat (22/12/2017) sore. Dalam orasinya mereka menyikapi persoalan gaji honorer yang tak kunjung dibayarkan. Disamping itu rombongan ini juga menyampaikan aspirasi terkait perizinan tempat ibadah, perizinan tempat hiburan malam, dan maraknya perbuatan asusila. 
 
Dalam aksinya massa yang berjumlah 6 orang itu menuntut Menteri Agama RI agar membayarkan gaji guru honorer sebanyak 3115 orang. 
 
"Kalian Kemenag kenapa tidak bisa memperjuangkan nasib mereka, kasihan nasib mereka belum makan dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka," kata salah seorang pengunjuk rasa bernama Jefrizal Centai,
 
Kata Jefrizal, pihaknya meminta Kemenag memperhatikan persoalan ini. "Sengaja saya datang di depan kantor ini, agar Kemenag bisa mengambil sikap atas keluhan masyarakat," jelas Jefrizal.
 
Para Kepala seksi dan jajaran pegawai kantor Kemenag menemui pengunjuk rasa di halaman kantor dan berdialog dengan mereka. Kepala Seksi Haji Hasbullah menuturkan, pihaknya menyambut baik penyampaian aspirasi tersebut.
 
Terkait soal gaji guru honorer, pihak Kemenag akan membahas hal ini lebih lanjut. Namun dari surat pernyataan Kemenag yakni Kepala Kemenag Meranti menyatakan tidak mampu membayar gaji guru-guru honorer madrasah yang berada di bawah naungan yayasan selama tidak ada hibah dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Akan tetapi Kemenag akan mengupayakan dana hibah kepada Pemda dan DPRD Kepulauan Meranti sesuai dengan kesanggupan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti. 
 
"Kami akan membuat surat perjanjian dengan masyarakat, masalahnya pimpinan kami sedang tidak ada di tempat," ujar Hasbullah Kepada Riaumandiri.co, Jumat (22/12/2017) sore. 
 
Lebih lanjut Hasbullah mengatakan, jajarannya telah berkoordinasi bersama pimpinan Kemenag terkait surat perjanjian yang dibuat.
 
"Bahwa kami akan bertanggung jawab atas nasib guru yang benar-benar di bawah Kemenag," terang Hasbullah.
 
Pantauan Riaumandiri.co, puluhan personel Polres, Satpol PP, dan puluhan anggota tentara bersiaga di lokasi unjuk rasa guna mengamankan jalannya aksi damai tersebut. Dari Kantor Kemenag Jefrizal dan kawan-kawan kemudian bergerak ke Kantor DPRD, Kantor Bupati Meranti, juga ke tempat hiburan malam yang ada di jantung kota Selatpanjang.
 
Reporter:  Azwin Naem
Editor:  Rico Mardianto