DPRD Kuansing Himbau Masyarakat Selektif Sebelum Terima Bantuan Bibit Sawit

DPRD Kuansing Himbau Masyarakat Selektif Sebelum Terima Bantuan Bibit Sawit
RIAUMANDIRI.co., TELUK KUANTAN - Wakil Ketua I DPRD Kuansing Sardiyono dan sejumlah anggota dewan lainnya telah melakukan peninjauan bibit sawit yang akan dibagikan secara gratis kepada petani.
 
Untuk lokasi yang dipantau oleh rombongan dewan ini, yakni Desa pulau Banjar Kari dan Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing. Sedangkan Peninjauan ini telah dilaksanakan pada 23 November 2017 lalu.
 
Dalam peninjauan ini dewan menemukan ribuan bibit sawit di Desa Pulau Banjar kari dan Desa Koto Kari yang didatangkan oleh pihak ketiga atau kontraktor. Berdasarkan tinjauan dewan, bibit sawit yang baru datang itu lumayan bagus.
 
"Lumayan lah, tapi sepertinya kurang perawatan," ujar Raden anggota DPRD Kuansing yang ikut dalam rombongan peninjauan kemarin kepada Riaumandiri.co, Sabtu (9/12/2017).
 
Dijelaskan Raden, walaupun demikian dirinya berpesan kepada masyarakat yang menerima bantuan bibit sawit ini agar menyeleksi sebelum menerima bibit sawit gratis itu, sehingga nantinya masyarakat tidak terugikan saat penanaman nanti.
 
"Iya, masyarakat yang menerima bibit sawit harus seleksi terlebih dahulu, kalau buruk disisikan dan jangan diterima," kata Raden.
 
Raden berharap dengan adanya bantuan bibit sawit gratis dari pemerintah daerah Kuansing, masyarakat yang menerima benar-benar memanfaatkan untuk penunjang perekonomiannya, bukan hanya sekedar menerima saja.
 
"Kan tujuan Pemerintah daerah sudah jelas, bantuan bibit sawit tersebut untuk penunjang perekonomian masyarakat. Dan kami akan selalu meninjau program - program Pemerintah Daerah agar nantinya program tersebut tepat dan terarah kepada masyarakat," ujarnya.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Kuansing, H Halim pada kesempatan yang berbeda menyarankan agar masyarakat Kuansing yang menerima bibit sawit program pemerintahan Mursini-Halim ini harus menerima bibit yang benar-benar unggul.
 
"Harus sesuai dengan perjanjian kontrak yang dibuat dinas terkait dengan pihak rekanan, tak boleh melenceng. Karena ada sanksi hukum jika tak sesuai dengan acuan kontrak," tegas Halim.
 
Dirinya mengaku tidak akan mentolerir jika bibit sawit yang dikirim oleh pihak rekanan itu tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Karena pemerintahan Mursini-Halim benar-benar menginginkan bibit sawit yang diberikannya itu, bibit yang unggul dan tidak terjangkit penyakit daun.
 
"Jika bibitnya tidak bagus saya sarankan masyarakat jangan mau menerimannya," tutur Halim belum lama ini.
 
Ditekankannya, bibit yang unggul kata Halim, karena akan menentukan hasil di kemudian hari. "Jika bibitnya bagus, panennya akan melimpah. Tapi sebaliknya, jika bibitnya tidak baik maka hasilnya tidak akan sebanding dengan luas yang ditanam," tuturnya.
 
Dia juga meminta agar seluruh komponen masyarakat seperti LSM, dan media agar mengawasi pengadaan bibit itu. Jika tidak sesuai dengan yang diharapkan segera laporkan.
 
"Hal ini gunanya untuk menjamin pengadaan bibit itu tersalurkan dengan tepat kepada masyarakat. Awasi, baik mutu bibitnya maupun penyalurannya nanti," pinta Wabup Halim.
 
Diluar itu, salah seorang masyarakat Kuansing, Ilham (35), mengaku sangat mengaspresiasi anggota Dewan Kuansing yang ikut meninjau bibit sawit tersebut.
 
Menurutnya, peninjauan yang dilakukan oleh para dewan adalah untuk memastikan agar masyarakat menerima bantuan bibit sawit yang benar - benar bagus.
 
"Suara masyarakat, dan keinginan masyarakat akan diwakili oleh para anggota Dewan untuk menyampaikan langsung ke pemerintahan Daerah," ucapnya.
 
Selanjutnya, ia sangat berharap kepada para anggota dewan untuk turun langsung ke lapangan, agar bisa melihat dan menerima pengaduan langsung dari masyarakat.
 
"Saya harap para anggota dewan selalu turun ke lapangan, dan apa yang diinginkan masyarakat, anggota dewan bisa langsung menyampaikan kepada pemerintah daerah," harapnya.(advertorial)
 
Penulis: Suandri
Editor: Nandra F Piliang