Catatan Kecil dari Surabaya (1): Setiap Jengkal Kota Dipenuhi Sejarah

Catatan Kecil dari Surabaya (1): Setiap Jengkal Kota Dipenuhi Sejarah

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ujung roda pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 314, baru saja menyentuh landasan pacu Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur tepat pukul 14.46 WIB di awal pekan lalu (27/11/2017).

Pesawat berpenumpang 186 orang yang diawaki pilot Kapten Saputro Adjie dengan coo-pilot Vega Pradipta ini sejatinya mendarat pukul 14.26 Wib. Molor kurang lebih 20 menit dari jadwal setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten pada pukul 13.10 WIB.

Kabar yang kami terima kemudian, hampir seluruh pesawat yang akan _landing position_ harus berputar-putar terlebih dulu. Kami masih beruntung, karena hanya menunggu kurang lebih 20 menit. Beberapa penumpang yang lain ada yang menunggu di atas sampai 30 menit, bahkan ada yang hampir 1 jam harus mengawan di udara.

Akibat cuaca yang kurang bersahabat serta padatnya arus lalu-lintas di udara, pesawat harus berpautar-putar di langit Surabaya sebelum akhirnya diizinkan mendarat.

Guyuran hujan di luar terus mengiringi, seakan menyambut pesawat berbadan lebar dari jenis Airbus 330-200 yang akan menyandarkan seluruh awaknya di garbarata.

Di luar, hujan masih menyiram ketika seluruh penumpang menginjakkan kaki di lantai bandara Juanda. Kami rombongan KPU Provinsi Riau, bersama angota KPU provinsi lain, seperti Bengkulu, Riau Kepulauan, dan beberapa provinsi yang lain langsung disambut hangat oleh panitia dari KPU Jawa Timur.

KPU Jawa Timur kali ini menjadi tuan rumah bagi kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) akhir tahun KPU provinsi se-Indonesia yang dihelat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia. Tahun 2016 sebelumnya, diadakan di Kota Medan, Sumatera Utara.

Oleh panitia, rombongan langsung diarahkan menuju ruang penjemputan, di bagian luar dari ruang ketibaan bandara. Satu unit _shuttle bus_ sudah menanti. Memerlukan waktu beberapa puluh menit, karena menunggu antrean yang panjang untuk bus dapat merapat masuk ke area jalur penjemputan.

Kurang lebih satu jam atau 20 kilometer lebih perjalanan ditempuh menuju tempat kami menginap di Hotel JW Marriot Surabaya, Jalan Embungan Malang No. 85-89. Tepat posisinya di jantung kota ibukota Provinsi Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya.

Bus juga tak dapat melaju dengan kencang sejak meninggalkan Juanda menuju masuk gerbang tol Waru-Kota Surabaya. Selain jalur masuknya yang padat, titik-titik kenaikan permukaan air disepanjang jalan dari Juanda menuju gerbang tol Waru jadi penghambat lajunya perputaran keempat roda bus.

Sekitar pukul 16.30 WIB, rombongan baru tiba di Hotel JW Marriot Surabaya. Panitia langsung mengarahkan naik ke lantai 2 untuk melakukan registrasi dengan panitia Rapim dari KPU RI. Kami diminta mengisi absensi,  mengumpulkan tiket dan _boarding pass_ pesawat. Selanjutnya diberikan seminar kit, souvenir dan beberapa perlengkapan selama mengikuti rangkaian Rapim dari tanggal 27 - 30 Nopember 2017. Di antaranya 2 helai baju kaos, 1 helai jaket cantik, 1 syal dengan motif batik jawatimuran dan 2 bundel buku tebal berisi slide bahan laporan Rapim dari 34 KPU provinsi.

Selama Rapim, peserta tak hanya berkutat di dalam ruangan Hotel JW Marriot nan nyaman. Welcome dinner sekaligus diadakan khusus di tempat bersejarah Gedung Negara Grahadi. Selain dimasukkan dalam situs cagar budaya, gedung yang dibangun oleh Belanda ini sekarang masih dijadikan sebagai gedung gubernuran dan tempat kediaman setiap Gubernur Jawa Timur.

Hadir pada malam pembukaan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali, Ketua DKPP Prof Harjono, Ketua Bawaslu Abhan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua KPU Jawa Timur Eko Sasmito mendampingi Ketua KPU Arief Budiman yang diapit Sekretaris Jenderal KPU Arief Rahman Hakim memukul 5 kali gong menandai Rapim akhir tahun 2017 secara resmi dibuka. Gong...gongg...gonggg...gongggg...gonggggg.

Rangkaian kegiatan lain di luar Rapim yang tak kalah penting adalah penanaman pohon. Penanaman pohon sudah jadi bagian tradisi di KPU setiap Rapim adalah penaman "Pohon Demokrasi" di Bangkalan, Pulau Madura, Rabu pagi (28/11/2017).

Menurut Ketua KPU Arief Budiman, penanaman pohon merupakan bagian dari kepedulian KPU dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Ketika menyelenggarakan pemilu, cukup banyak energi di alam ini yang diserap oleh KPU. Kertas suara, bilik suara, dan formulir-formulir berasal dari kertas yang bahannya dari alam ini. Dari pohon-pohon kayu itu kita ambil sebagai bahan dasarnya," ujar Arief.

"Banyak penyelenggara kita yang terjaga kesehatannya, karena menghirup udara segar yang berasal dari oksigen yang dilepaskan oleh pohon-pohon hijau itu. Tak sedikit petugas KPPS kita membuat TPS di bawah teduhnya rerimbunan pohon-pohon hijau. Karenanya, saya menyeru kepada seluruh penyelenggara pemilu setiap menghelat pemilu maupun pilkada untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan," tutup Arief dalam sambutannya pagi itu. (bersambung)


* Tulisan ini sebagai catatan buah tangan Ilham Muhammad Yasir, anggota KPU Provinsi Riau, Divisi Hukum dan Pengawasan selama mengikuti Rapim KPU provinsi se-Indonesia di Hotel JW Marriot Surabaya, 27-30 Nopember 2017.