Ratusan Mahasiswa UR Ikuti Kuliah Umum Hulu Migas Goes to Campus

Ratusan Mahasiswa UR Ikuti Kuliah Umum Hulu Migas Goes to Campus

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Meski ketersediaan minyak dan gas yang ada di Riau saat ini sudah mulai berkurang, namun andil migas masih menjadi primadona bagi pertumbuhan perekonomian Riau. Hal tersebut menjadi pembahasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Pusat Eko Hari Endarto dalam Kuliah Umum Hulu Migas yang dihadiri ratusan mahasiswa yang diselenggarakan di aula Rektorat Universitas Riau, Rabu (29/11/2017) sore.

Dikatakannya, “Kuliah Umum Goes to Campus” bertujuan untuk memberikan wawasan agar semua masyarakat mengerti bagaimana kondisi minyak dan gas bumi saat ini, serta mengetahui fungsi dari SKK Migas itu sendiri terutama bagi kalangan mahasiswa. Di antara program kemitraan SKK Migas, adalah dilaksanakan di seluruh universitas yang ada di Indonesia. "Jadi dari sekian banyak universitas, UR kita pilih untuk lokasi pelaksanaan kegiatan besar ini,” ujar Eko.

Sampai saat ini minyak dan gas masih menjadi primadona masyarakat, karena migas merupakan energi primer di Indonesia. Setiap tahunnya kebutuhan akan migas selalu meningkat baik itu kebutuhan domestik maupun industri.

“Tidak ada satupun didunia ini yang tidak tersentuh Migas. Produksi minyak di Indonesia rata-rata turun 5 hingga 10 persen sampai saat ini. Melalui sosialisasi ini, dapat berguna untuk menambah wawasan tentang kondisi minyak dan gas di Indonesia, yang dikelola oleh SKK Migas,” ujar Eko.

“Oleh karena itulah, mahasiswa juga punya peranan yang sangat penting utuk mengetahui kondisi migas agar migas dapat menaikkan sektor ekonomi ke depannya. Hingga kini peranan dari migas dilihat dari kepentingan ekonomi Indonesia masih tetap besar.

Kuliah umum ini dihadiri oleh jajaran pimpinan UR, serta diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Teknik dan mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di UR.

“Bukan hanya orang teknik perminyakan saja yang harus mengetahui bagaimana kondisi minyak dan gas bumi di Indonesia, namun orang ekonomi, hukum, bahkan orang sastra pun, serta berbagai kalangan juga tidak terlepas dari migas,” tutup Prof Dr Mashadi, MSi, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi UR di hadapan peserta Kuliah Umum. ***


Reporter    : Renny Rahayu
Editor          : Mohd Moralis