Razia di Rohil, Polisi Buru Pengendara yang Langgar Aturan

Razia di Rohil, Polisi Buru Pengendara yang Langgar Aturan
RIAUMANDIRI.CO, BAGANSIAPIAPI - Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Rohil menggelar razia gabungan bersama Bawah Kendali Operasi (BKO) dan Satlantas Polsek Bangko, Rabu (22/11). Uniknya, razia ini lakukan tidak dengan menunggu di satu titik tertentu, tapi menjemput pengendara yang diketahui melanggar aturan lalu lintas.
 
Hasilnya, di hari kedua kemarin, ratusan kendaraan terjaring razia dan dikenakan tilang. Kegiatan tersebut langsung dipimpin oleh Kepala BKO Satlantas Polres Rohil, Iptu Try Widyanto, SIK. Operasi ini sesuai dengan surat perintah Kapolres Rohil, AKBP Sigit Adiwuryanto, SIK, MH terkait penertiban pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, digelar sejak Selasa hingga Jumat pekan ini. 
 
"Sejak kemarin sampai hari ini sudah ratusan (kendaraan yang ditilang). Kemarin saja di Batu Enam mencapai 59 surat tilang, dan hari ini mencapai ratusan," kata Iptu Try Widyanto. 
 
Pelanggaran yang banyak dilakukan masyarakat yakni tidak menggunkan helm dan juga nomor polisi yang tidak sesuai dengan sura-surat. "Kita tertibkan, bagi yang tak memakai helm kita minta menunjukkan surat-surat serta yang lengkap kita perbolehkan pulang. Bagi kendaraan yang tak lengkap dan tak memasang nomor polisi sesuai dengan STNK, maka kita lakukan penilangan," katanya. 
 
Hal ini menurutnya, untuk menciptakan kota Bagansiapiapi yang tertib dan semuanya taat berlalu lintas, kususnya penggunaan helm dan nomor polisi yang sesuai. Saat ditanya mengapa menggunakan sistem hunting atau berburu, menurutnya karena berdasarkan pengalaman sebelumnya banyak pengendara yang memilih kabur dan balik arah. 
 
"Biasanya Stationer atau berdiri di titik tertentu, pengalaman yang sudah-sudah kurang efektif, makanya kita pakai hunting dengan menjemput yang melanggar yang terlihat dengan kasat mata," jelas Try. 
 
Ia menambahkan, saat melakukan pencegatan di jalan, pihaknya juga memastikan keamanan masyarakat dan tidak dikejar bak seorang Napi. "Kita hentikan, ada juga yang nekat kabur, namun karena memperhatikan keamanan, tidak kita kejar, takutnya nanti malah jatuh," terangnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 23 November 2017
 
Reporter: Jhoni Saputra
Editor: Nandra F Piliang